Ketika Malaikat Menjauh dari Hamba

Di antara dampak maksiat adalah menjauhkan hamba dari malaikat penolongnya.

Republika/Agung Supriyanto
Ketika Malaikat Menjauh dari Hamba
Rep: Rossi Handayani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara dampak maksiat adalah menjauhkan hamba Allah dari penolongnya, yaitu malaikat yang diperintahkan untuk membantu urusannya. Dikutip dari buku Ad-Daa wad Dawaa karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, inilah makhluk yang paling bermanfaat bagi manusia.

Baca Juga

Malaikat senantiasa menasihatinya dan memegang kunci kebahagiaannya. Selanjutnya, maksiat mendekatkan hamba tadi kepada musuhnya, makhluk yang paling banyak menipunya, serta yang paling membahayakannya, yaitu syaitan. 

Sungguh, seandainya seorang melakukan maksiat kepada Allah, maka malaikat akan menjauhinya sebesar nilai dari maksiat tersebut. Bahkan, dengan satu kedustaan saja, malaikat menjauhinya dengan sejauh-jauhnya. 

Di dalam sebagian atsar disebutkan: "Andaikan seorang hamba berdusta, niscaya malaikat akan menjauhinya sejauh satu mil, disebabkan baunya yang busuk." (HR Tirmidzi, Abu Nu'aim, Ibnu Hibban, Ibnu Adi, dari Ibnu Umar).

Jika inilah hasil dari satu kedustaan, maka bagaimana jauhnya malaikat untuk perkara yang lebih besar dan lebih buruk daripadanya? Sebagian Salaf berkata: "Jika seorang laki-laki melakukan homoseks, maka bergetarlah bumi kepada Allah dan para malaikat lari kepada Rabb mereka. Para malaikat itu mengadu kepada-Nya tentang kedahsyatan perkara yang mereka lihat."

 

 

Sebagian berkata: "Jika seorang hamba memasuki pagi hari, maka malaikat dan syaitan segera menghampirinya. Apabila dia berdzikir, bertahmid, dan bertahlil kepada Allah, maka malaikat pun mengusir syaitan dan menjaganya. Namun, apabila ia membuka harinya dengan selain itu, maka pergilah malaikat dan berkuasalah syaitan."

Malaikat selalu mendekati hamba hingga hukum, kemenangan, dan ketaatan menjadi miliknya. Para malaikat memeliharanya di dalam hidupnya, pada saat kematiannya, dan saat dia dibangkitkan.

Hal ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَبْشِرُوا۟ بِٱلْجَنَّةِ ٱلَّتِى كُنتُمْ تُوعَدُونَ. نَحْنُ أَوْلِيَآؤُكُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ...

"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: 'Rabb kami adalah Allah' kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat-Malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata): 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) Surga yang telah dijanjikan kepadamu.' Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat ...." (QS. Fushshilat ayat 30-31) 

Jika seseorang dijaga oleh malaikat, berarti dia telah dipelihara oleh makhluk yang paling bermanfaat, berbakti, dan suka memberikan nasihat. Malaikat tersebut meneguhkannya, mengajarkan ilmu kepadanya, dan menguatkan hatinya. 

 
Berita Terpopuler