Membaca Alquran Bagi Non-Muslim, Bolehkah?

Hal itu adalah bagian dari tujuan memberikan hidayah.

Dok Republika
Membaca Alquran Bagi Non-Muslim, Bolehkah?
Rep: Rossi Handayani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bagian dari tujuan memberikan hidayah, terkadang seorang non-Muslim diberikan kitab suci Alquran. Namun, bolehkah bagi mereka membaca Alquran terjemahan walaupun tahu dia tidak dalam keadaan suci?

Baca Juga

Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, dakwah kepada Allah adalah jalan para Nabi dan Rasul, sebagaimana firman-Nya: 

قُلْ هَٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ

"Katakanlah (Muhammad): Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik." (QS. Yusuf ayat 108) 

Memberikan kepada orang Nasrani itu satu nuskhah (kitab) dari terjemah makna-makna Alquranul Karim merupakan bagian dari dakwah kepada Allah, maka perbuatan demikian tidaklah mengapa. Wabillahit taufiq (Fatawa al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts al-Ilmiyyah wal Ifta).

 

 
Berita Terpopuler