Dokter Ungkap Tips Jaga Kesehatan Jantung Semasa Pandemi

Hari Kesehatan Jantung Sedunia diperingati tiap 29 September.

www.freepik.com.
Kesehatan jantung (Ilustrasi). Hari Kesehatan Jantung Sedunia diperingati tiap 29 September.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki) menyerukan masyarakat untuk mengaktifkan budaya sehat jantung dan menjalani vaksinasi Covid-19. Rekomendasi tersebut dikeluarkan sebagai salah satu langkah pencegahan dan penanggulangan penyakit kardiovaskular untuk orang sehat maupun orang dengan penyakit jantung di masa pandemi Covid-19.

"Tetap memiliki kesadaran dan aktif mempraktikkan kebiasaan dan budaya sehat jantung, seperti tetap beraktivitas fisik secara teratur sesuai dengan kemampuan kerja jantung dan tubuh," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perki Dr. dr. Dafsah Arifa Juzar, Sp.JP(K) dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Senin.

Selain itu, Perki juga mengingatkan pentingnya menghindari merokok dan asap rokok, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menerapkan protokol kesehatan jaga jarak, memakai masker, kebersihan tangan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama. Perki juga merekomendasikan untuk segera melakukan vaksinasi dengan sebelumnya terlebih dahulu berkonsultasi dan memperoleh rekomendasi dokter.

Baca Juga

"Konsultasi bisa dilakukan dengan menggunakan fasilitas telekonsultasi yang banyak disediakan oleh rumah sakit maupun klinik kesehatan," ujar dr Dafsah.

Pada orang dengan penyakit jantung atau berisiko terkena penyakit jantung, sebelum berolahraga sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu jenis olahraga yang tepat sehingga tidak membebani kerja jantung. Dr Dafsah juga meminta masyarakat mengonsumsi makanan tinggi serat dan mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak.

Bagi orang dengan penyakit jantung, riwayat penyakit jantung, ataupun risikonya, perlu memerhatikan dan mematuhi jadwal obat rutin untuk pencegahan sekunder. Dr Dafsah menuturkan, berbagai spektrum penyakit kardiovaskular--seperti gagal jantung, penyakit jantung rematik, hipertensi, gangguan katup jantung, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung pada anak--harus dipantau dan dikendalikan sebaik mungkin.

Hal itu dilakukan dengan senantiasa berkonsultasi kepada dokter spesialis jantung dan pembuluh darah agar kondisi jantung tetap stabil dan penderita bisa beraktivitas dengan baik. Di lain sisi, dr Dafsah mengatakan menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu atau beberapa pihak, namun peran semua lapisan masyarakat termasuk pasien, dokter, keluarga pasien, organisasi swadaya masyarakat, organisasi profesi, dan pemerintah.

"Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita," ujarnya dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia pada 29 September.

 
Berita Terpopuler