Digadang-gadang akan Jadi Panglima TNI, Ini Tanggapan KSAL

Laksamana Yudo Margono disebut jadi calon kuat selain KSAD Jenderal Andika Perkasa.

Dispenal
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono.
Rep: Flori Sidebang Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono beberapa waktu terakhir disebut-sebut bakal menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa pensiun. Saat ditanya awak media, Yudo mengatakan, tidak ada respons terkait hal itu.

"Enggak ada respons, belum ada itu," kata Yudo kepada wartawan di KRI Semarang 594, Kamis (23/9).

Yudo menjelaskan, ia menyerahkan keputusan mengenai siapa Panglima TNI berikutnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, kata dia, hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden.

"Serahkan saja kepada Presiden. Itu hak prerogatif Presiden," jelas dia.

Lebih lanjut Yudo menuturkan, sebagai prajurit TNI, dia harus siap menjalankan tugas apa pun yang diberikan. "Kita prajurit, apa pun yang ditugaskan harus siap melaksanakan tugas. Jadi ndak ada respons-respons, enggak ada respons," ujarnya.

Namun, saat ditanya awak media mengenai kesiapan dirinya sebagai calon Panglima TNI, Yudo kembali memberikan jawaban serupa. "Lho, semua prajurit kalau ditanya, jangankan saya, ini semua prajurit yang KLD (Kelas Dua) itu kalau ditanya siap enggak melaksanakan tugas, pasti siap. Kalau enggak siap, nyebur laut dia. Pasti siap," tutur Yudo.

"Jadi semua prajurit, bukan saya saja. Anda tanya siap melaksanakan tugas, siap pasti," tambahnya.

Baca Juga

 





 

Sebelumnya, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Ersento Maraden Sitorus, menanggapi peristiwa Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin yang menyebut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono sebagai Panglima TNI. Menurutnya, peristiwa yang disebut hanya salah ucap ini merupakan pertanda siapa Panglima TNI berikutnya.

"Ini bisa saja bocoran calon Panglima yang sudah dipublikasikan oleh Jokowi. Salah sebut yang dilakukan oleh Ma'ruf Amin bisa dimaknai sebagai kode bahwa calon panggati Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI sudah diputuskan oleh Presiden Jokowi adalah KASAL Yudo Margono," kata Fernando kepada Republika, Ahad (19/9).

Fernando menganalisis, Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin sudah pernah berkomunikasi soal siapa sosok Panglima TNI berikutnya. Oleh karena itu, ia merasa tak heran bila Wapres sudah mengetahui siapa Panglima TNI baru sebelum diumumkan ke publik.

"Mungkin tanpa sengaja Wakil Presiden Ma'ruf Amin membocorkan keputusan Presiden Jokowi yang sudah dikomunikasikan dengannya," ujar Fernando.

Terlepas dari peristiwa salah sebut ini, Fernando mendesak, Presiden secepatnya mengumumkan Panglima TNI baru. Hal ini, menyusul Panglima TNI saat ini Hadi Tjahjanto yang dalam waktu dekat akan menuntaskan kariernya.

 

TNI melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 196,8 miliar untuk membantu penanganan virus Covid-19 atau corona. - (Pusat Data Republika)

 

 
Berita Terpopuler