Erick Thohir Soroti Unicorn Lokal Banyak Didanai Pihak Asing

BUMN akan memberi dukungan besar-besaran untuk majukan startup Indonesia.

Kementerian BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengatakan BUMN akan memberi dukungan besar-besaran untuk majukan startup Indonesia
Rep: Novita Intan Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pemerintah menyoroti selama ini banyak unicorn atau perusahaan rintisan yang mendapatkan pendanaan atau investasi pihak asing. Tercatat saat ini Indonesia memiliki lima unicorn.

Baca Juga

Menteri BUMN, Erick Thohir, mengharapkan semakin banyak investasi dalam negeri startup Indonesia, sehingga talenta digital yang bekerja di unicorn Indonesia juga agar mayoritas dari dalam negeri bukan talenta asing.

“Itu bukan salah asing, melainkan salah kita. Maka kita coba list siapa yang future unicorn, founder-nya orang Indonesia tapi pembiayaan terbesarnya juga dari Indonesia. Kita mapping dalam dua pekanan ini,” ujarnya saat berdiskusi dengan pelaku startup digital dan inkubator bisnis bertajuk “Bali Digitalpreneur Meetup” di kampus STMIK Primakara, seperti dikutip Senin (20/9). 

Menurutnya, Indonesia potensial mempunyai 25 unicorn. Unicorn adalah sebutan bagi startup alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dolar AS atau setara Rp 14,25 triliun (kurs Rp 14.250 per dolar AS)

“Jangan sampai ada unicorn tapi yang kerja bukan orang Indonesia. Jangan terus outsource ke India, Rusia, dan negara lain. Kita tidak mau begitu,” ucapnya.

Erick menyebut jumlah unicorn di Indonesia masih kalah jauh dengan negara lain, seperti China dengan 107 unicorn dan Amerika Serikat mempunyai lebih dari 200 unicorn.

“Saat ini data baru lima unicorn, tapi dari lima potensinya ke 25 dan kita tidak bisa seperempatnya,” ucapnya.

Maka itu Erick Thohir menegaskan BUMN mendukung investasi di perusahaan startup menjadi bagian besar program transformasi BUMN. “Kita akan support besar-besaran startup di Indonesia dengan kekuatan investasi,” tegasnya. 

Salah satu bentuk KPI (key performance indicator) BUMN yakni berinvestasi 50 perusahaan startup. Hal ini karena BUMN telah membentuk venture capital dan gencar berinvestasi pada startup

Dia merinci beberapa nama BUMN dan jumlah startup yang sudah mendapatkan investasi dari BUMN. 

“Telkomsel 15, BRI 15, Mandiri Capital 15, saya juga berikan kesempatan BNI untuk mulai masuk tapi cukup lima. Karena kebiasaan BUMN kalau diberikan banyak semua ikut investasi. Nanti startup kebakaran semua (bakar uang),” ucapnya. 

Dia mengungkapkan pada pekan kedua Desember... 

Dia mengungkapkan pada pekan kedua Desember 2021 rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas dorongan Kementerian BUMN akan meluncurkan program besar terkait dengan startup. 

“Setelah launching kita akan training 10 ribu startup agar berkelanjutan. Lalu undang 10 top investor,” ungkapnya. 

Laporan CB Insights pada Juli 2021 bertajuk ‘The Complete List of Unicorn Companies’ menunjukkan saat ini Indonesia memiliki tujuh unicorn. Gojek masih menjadi satu-satunya decacorn di Indonesia dengan valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS. J&T menyusul di bawahnya sebagai unicorn dengan valuasi sebesar 7,8 miliar dolar AS.  

Tokopedia dan Bukalapak tercatat memiliki valuasi masing-masing sebesar tujuh miliar dolar AS dan 3,5 miliar dolar AS. Sedangkan, valuasi OVO diperkirakan sebesar 2,9 miliar dolar AS dan OnlinePajak dengan valuasi sebesar 1,7 miliar dolar AS atau sekitar Rp 24,63 triliun (kurs Rp 14.493/dolar). 

Terbaru Xendit, perusahaan infrastruktur pembayaran mengumumkan perolehan pendanaan Seri-C senilai Rp 2,1 triliun atau setara 150 juta dollar AS.  

Erick Thohir juga mengapresiasi STMIK Primakara sudah melakukan inovasi luar biasa dengan sudah memikirkan era digitalisasi yang akan terus menjadi gelombang besar. “Kita harus menjadi juara pada era digitalisasi ini. Salah satunya yang harus kita perbaiki adalah human capital. Ini menjadi tantangan terberat,” ucapnya. 

Talenta digital dan startup digital ini menjadi penting untuk menggarap peluang pasar ekonomi digital di Indonesia, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi target pasar namun menjadi pelaku utama dan pemenang persaingan. “Kita harapkan ada pemain lokal dan kami BUMN akan siapkan ekosistemnya,” pungkas Erick Thohir. 

Sementara itu, Ketua STMIK Primakara Made Artana mengungkapkan terpuruknya industri pariwisata sudah terbangun kesadaran bersama sangat perlu bagi Bali untuk membangun industri-industri pendamping.

“Industri Kreatif Digital adalah salah satu industri yang dapat dikembangkan  mengingat ini adalah industri yang akan terus berkembang pada masa depan,” katanya. 

 

Maka itulah pihaknya meminta dukungan menteri BUMN agar melirik dan mendukung pengembangan industri digital di Bali. “Ini gayung bersambut dengan program Kementerian BUMN karena menurut beliau UMKM harus didorong tapi startup digital juga harus didorong-habis-habisan,” ungkapnya.  

 
Berita Terpopuler