GPBSI: Film Indonesia Belum Ada yang Tayang Segera

GPBSI menyebut, beberapa film asing sudah siap meramaikan bioskop.

Marvel Studios/Walt Disney Studios/Motion Pic
Salah satu adegan dalam film Black Widow. Selain Black Widow, Suicide Squad 2 dan Escape from Mogadishu juga menghiasi layar bioskop di pekan awal pembukaan bioskop pada masa PPKM level 3 di Jakarta.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin, mengungkapkan, bahwa beberapa film asing telah siap untuk meramaikan bioskop. Sebaliknya dengan film Indonesia.

Menurut Djonny, pembukaan bioskop kali ini belum menyeluruh. Meski begitu, wilayah Jabodetabek tercatat memiliki kapasitas bioskop yang besar secara nasional, sekitar setengahnya.

"Film-film yang bagus akan tayang," ujar Djonny, saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (16/9).

Pada hari pertama pembukaan bioskop di Jakarta, Black Widow dan Suicide Squad 2 menjadi film penarik penonton Cinema XXI dan CGV. Sementara itu, CGV juga menghadirkan sinema Korea yang diangkat dari kisah nyata, Escape from Mogadishu.

Djonny menjelaskan, bioskop masih beroperasi secara terbatas, yakni dalam segi kapasitas dan usia penonton. Namun, mayoritas bioskop mayoritas di Jakarta sudah buka.

"Artinya, sudah mencukupi untuk market para supplier film, importir. Tapi, sayangnya film indonesia belum ada yang masuk. Itu sayang banget," jelasnya.

Menurut Djonny, hal itu dikarenakan para pengusaha yang masih takut merugi. Terlebih, pembukaan bioskop masih dibatasi sekitar 50 persen kapasitas.

Baca Juga

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya, menyebut bahwa semua bioskop di DKI kini sudah bisa dibuka. Menurut dia, semua bioskop yang ada di Jakarta sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi.

"Bisa dibilang seluruh bioskop di Jakarta bisa dibuka. Kami cek bahwa seluruh bioskop yang ada di Jakarta baik itu XXI, CGV, dan Cinemapolis, itu semuanya sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi," ujar Gumilar.

Dengan adanya dasar tersebut, semua bioskop di Jakarta boleh beroperasi saat ini. Disparekraf menggunakan surat edaran yang baru terbit dari Kemenparekraf sebagai panduan pembukaan semua bioskop.

 
Berita Terpopuler