Wadah Air Zamzam Mulai Tersedia di Masjid Nabawi

Wadah air zamzam mulai ditiadakan sejak wabah covid-19 di awal 2020.

Saudi Gazette
Petugas membagikan air zamzam kepada jamaah umroh di Masjidil Haram. Petugas membawa wadah silindris berisi air Zamzam. Tindakan itu untuk membendung penyebaran virus corona (Covid-19).
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Wadah air Zamzam sekarang tersedia untuk jamaah di Masjid Nabawi, setelah absen lebih dari satu setengah tahun.

Baca Juga

Dilansir dari laman Saudi Gazette pada Rabu (15/9) Badan Urusan Masjid Nabawi di bawah Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci telah mengembalikan wadah air Zamzam di posisi lama mereka di masjid guna melayani jamaah dan pengunjung. Itu sepenuhnya sesuai dengan langkah-langkah pencegahan melawan virus corona.

Adapun Kepresidenan berhenti melayani air Zamzam dari wadah menyusul merebaknya pandemi covid-19 awal 2020.

Ini mempekerjakan pekerja untuk mendistribusikan air suci dalam botol tertutup, steril dan sekali pakai di mataf (area melingkar di sekitar Ka'bah Suci), mas'a (area lari antara Safa dan Marwah). Selain itu juga di berbagai lokasi di dalam Masjid di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Sementara itu, Kepresidenan, yang diwakili oleh Departemen Penyiraman Zamzam, menganalisis sampel air Zamzam secara acak. Hal ini dilakukan untuk memastikannya aman dan bebas dari kontaminasi.

 

 

Direktur Departemen Penyiraman Zamzam, Abdul Rahman Al-Zahrani mengatakan, laboratorium Zamzam merupakan elemen penting dalam menjaga kualitas dan keamanan air Zamzam.

Dia mengatakan, itu merupakan departemen khusus yang dilengkapi dengan perangkat dan instrumen teknologi terbaru. Selain itu juga terdapat staf teknis khusus yang mengambil sampel acak setiap hari dari wadah seperti silinder dan kereta pintar.

Departemen kini tengah melakukan tes yang diperlukan, dan mencuci serta mensterilkan tangki, wadah serta keran untuk mencapai standar kualitas tertinggi. 

Ia mencontohkan, jumlah sampel yang dikumpulkan untuk tahun 1442 Hijriah mencapai lebih dari 7.380 sampel. Itu diambil dari titik pengisian, tempat minum, tangki luar, wadah silinder, gerobak dan botol air berkah.

Sementara sampel air zamzam diambil dari sumur zamzam, stasiun pendingin zamzam, tangki air, titik pengisian, selain kantong air zamzam portabel di dalam Masjidil Haram dan di alun-alunnya.

 

 

Metode dan perangkat sterilisasi yang sangat canggih digunakan untuk menyaring Zamzam. Hal ini guna memastikan kualitas air suci, itu melewati sistem sterilisasi canggih, yang menggunakan sinar ultraviolet untuk membunuh bakteri dan virus serta memastikan sterilisasi tingkat tinggi.

Serangkaian tindakan dilakukan semenjak pemompaan dari sumur Zamzam. Kemudian dipindahkan ke tangki tertutup untuk disimpan hingga melalui proses sterilisasi dan dipindahkan ke Masjidil Haram. Sebuah tim spesialis mengawasi semua fase proses.

Al-Zahrani mengatakan, laboratorium tersebut memiliki perangkat mikrobiologi untuk menginkubasi bakteri dan pertumbuhannya dalam waktu tercepat, mendeteksi bakteri dan mikroba, dan perangkat pengaman untuk bekerja pada budidaya bakteri di lingkungan yang terisolasi dari polusi eksternal dalam memastikan tingkat analisis.

Ini merupakan perangkat mikroskop untuk mengetahui jenis bakteri dan sumbernya, dan durasi pemeriksaan berkisar antara 24 hingga 72 jam untuk mikrobiologi, dan dua hingga empat jam untuk pemeriksaan kimia. 

 

Al-Zahrani menekankan bahwa tes tersebut untuk memastikan keamanan jaringan air Zamzam, dan membuatnya bebas dari mikroba serta polutan.

 
Berita Terpopuler