Menteri Israel akan Batasi Tahanan Palestina di Penjara

Pembobolan penjara oleh tahanan Palestina telah membuat Israel kebingungan.

AP/Sebastian Scheiner
Seorang penjaga penjara berdiri di penjara Gilboa di Israel utara, Senin, 6 September 2021. Pasukan Israel pada hari Senin melancarkan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki setelah beberapa tahanan Palestina melarikan diri semalam dari fasilitas keamanan tinggi di sebuah pelarian yang sangat langka.
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sejumlah menteri kabinet Israel berencana untuk meminta pihak berwenang lebih membatasi tahanan Palestina di penjara Israel. Hal itu ditujukan kepada komite Layanan Penjara Israel menyusul pembobolan penjara pekan lalu.

Baca Juga

Seperti dilansir laman Middle East Monitor, Selasa (14/9), jaringan berita Al Hodhod melaporkan bahwa Menteri Komunikasi Israel Yoaz Hendel bermaksud untuk menempatkan hal tersebut dalam agenda pertemuan kabinet berikutnya. "Kondisi di mana tahanan Palestina ditahan di dalam penjara Israel kemudian akan dibahas," katanya.

Dia berharap Menteri Pertanian Oded Forer akan mendukung pengetatan kondisi penahanan warga Palestina. Wakil Menteri Keamanan Publik Yoav Segalovitz juga diperkirakan akan mengadakan diskusi serupa.

Pembobolan penjara telah membuat Israel kebingungan. Keenam narapidana menggali lubang selama beberapa waktu hanya dengan sendok berkarat, dan menyembunyikan pintu masuk dengan papan lantai yang longgar. Keenam warga Palestina kemudian itu pergi sekitar pukul 01.00 waktu setempat, dan muncul tepat di bawah menara pengawas, di mana, menurut sumber keamanan, penjaga di menara pengawas itu tertidur.

 
Berita Terpopuler