Kena Covid-19, Pria Inggris Dihantui Bau Rokok

Pria positif Covid-19 terus terganggu oleh bau rokok yang sebenarnya tidak ada.

pixabay
Asap rokok. Gejala mencium bau yang sebetulnya tidak ada dikenal sebagai phantosmia. Gangguan ini juga ditemukan pada orang positif Covid-19.
Rep: Puti Almas Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Seorang pria asal Inggris bernama Mark Cowell beberapa waktu lalu positif Covid-19 dan mengalami gejala yang cukup mengganggu, yaitu dihantui bau rokok, asbak, dan sejenisnya. Padahal, ia sudah bertahun-tahun tidak merokok dan tak ada yang merokok di sekitarnya.

Menurut Cowell, hal tersebut membuatnya depresi. Tidak seperti orang yang kebanyakan kehilangan seluruh fungsi indra penciuman, pria berusia 48 tahun ini justru seperti mencium bau rokok di mana pun, bahkan merasakan serak di tenggorokan seperti setelah mengisap 100 batang rokok.

Sekitar satu bulan lalu, kemampuan indra penciuman Cowell sedikit pulih. Namun, tetap saja ia masih merasakan bau rokok yang terasa mengganggu setiap 30 menit.

Cowell sudah berhenti merokok pada 2009, saat berusia 34 tahun. Ia merasa senang dengan keberhasilan meninggalkan kebiasaan buruknya tersebut, hingga tiba-tiba Covid-19 terjadi kepadanya.

"Tertular Covid-19 membuat saya merasa seperti kembali merokok, menicum bau asbak yang kotor, dan ini membuat saya merasa sangat terganggu," ujar Cowell, dilansir The Sun, Senin (13/9).

Baca Juga

Cowell menduga dirinya terkena varian baru Covid-19 karena mengalami kondisi yang cukup aneh tersebut. Namun, ia juga tak memungkiri potensi infeksi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang dapat memengaruhi setiap individu secara berbeda.

"Ini sangat menganggu karena sebagai mantan perokok, itu adalah salah satu hal terburuk yang dapat Anda cium. Saya bahkan tidak tahan dengan bau seperti ini ketika berjalan melewati orang yang merokok," jelas Cowell.

Rencananya, Cowell akan berkonsultasi dengan dokter tentang bau rokok dan abu rokok yang secara persisten seperti dihirupnya. Meski cukup depresi dengan apa yang terjadi, ia tetap merasa bersyukur karena indra pengecapnya tidak mengalami gangguan apapun saat terserang Covid-19.

Kehilangan kemampuan indra penciuman maupun perubahan dalam fungsi ini bisa menjadi salah satu gejala Covid-19 hingga long Covid. Dalam hal ini, Cowell tak sendiri.

Parosmia dan phantosmia usik penyintas Covid-19 - (Republika)

Ada cukup banyak orang positif Covid-19 yang mengeluhkan masalah serupa. Mencurahkan kegelisahannya di media sosial, sebagian dari mereka mengaku mencium aroma asap rokok ke mana pun mereka pergi.

Ada pula yang selalu mencium aroma busuk secara konsisten. Mencium aroma yang sebenarnya tidak ada dikenal sebagai phantosmia. 

 
Berita Terpopuler