Islamabad Dukung Niat Taliban Gabung Koridor China-Pakistan

Taliban ingin bergabung dengan proyek Belt and Road China.

EPA-EFE/STRINGER
Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan menyambut baik pernyataan juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid tentang keinginan mereka untuk bergabung dengan Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) bernilai miliaran dolar. LCPEC merupakan bentuk persahabatan China-Pakistan.

"Ini adalah hal yang sangat baik jika mereka bergabung dengan CPEC," kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Sheikh Rashid Ahmed, Senin.

"CPEC adalah urat nadi Pakistan. Persahabatan antara Pakistan dan China lebih tinggi dari Himalaya."

Menurut Ahmed, Taliban akan membentuk pemerintahan mereka di Kabul dan mereka telah meyakinkan Pakistan bahwa tanah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara-negara tetangganya. "Taliban meyakinkan orang-orang kami bahwa tanah kami tidak akan digunakan untuk melawan mereka," kata dia lagi.

Di hari yang sama, juru bicara Taliban Mujahid mengungkapkan mereka ingin menjalin hubungan baik dengan negara tetangga dan ingin bergabung dengan proyek unggulan Belt and Road Intiative (Satu Sabuk, Satu Jalan) China.

"Taliban menginginkan hubungan baik dengan semua tetangga, termasuk China, karena perdamaian dan stabilitas adalah prasyarat untuk investasi (di Afghanistan),” terang Mujahid.

Baca Juga

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/pakistan-sambut-keinginan-taliban-gabung-dengan-koridor-ekonomi-china-pakistan/2357706.

CPEC senilai USD64 miliar -- jaringan jalan, rel kereta api, dan pipa -- bertujuan menghubungkan Provinsi Xinxiang yang strategis di China ke Pelabuhan Gawadar di Provinsi Balochistan, barat daya Pakistan.

Sementara koridor itu akan memberi China akses mudah ke Afrika dan Timur Tengah, itu juga akan membawa keuntungan miliaran dolar bagi Pakistan, karena proyek tersebut memacu kegiatan bisnis di sepanjang koridor yang menggantikan Jalur Sutra.


 
Berita Terpopuler