Hari ini, Taliban Umumkan Pemerintahan Baru Afghanistan

Taliban berencana mengumumkan pemerintahan baru selepas sholat Jumat.

EPA-EFE/STRINGER
Pasukan Taliban berkumpul untuk merayakan penarikan pasukan AS di Kandahar, Afghanistan, 1 September 2021. Taliban menyerukan dukungan dari masyarakat internasional untuk menghidupkan kembali ekonomi yang hancur akibat konflik selama dua dekade dan sangat bergantung pada bantuan asing.
Rep: Puti Almas Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, KABUL -- Taliban berencana mengumumkan pemerintahan baru selepas sholat Jumat (3/9) waktu setempat. Menurut laporan The Week, bentuk pemerintahan baru tersebut akan mengikuti Iran.

Baca Juga

Pemimpin agama tertinggi Taliban Mullah Hebatyllah Akhundzada diprediksi akan menjadi otoritas tertinggi negara.  Selama ini, Akhunzada adalah pemimpin agama tertinggi Taliban dan telah melayani di sebuah masjid di daerah Kachlaak di provinsi Balochistan selama 15 tahun.

Meski demikian, kelompok itu telah berjanji akan mrmbuat Afghanistan yang lebih toleran dan berada di bawah pengawasan internasional yang ketat.

Pemerintah Afghanistan akan menghadapi tantangan besar. PBB telah memperingatkan bencana kemanusiaan yang membayangi di seluruh negeri di tengah kekeringan parah, meningkatnya kerawanan pangan setelah perang 20 tahun. Stok makanan yang didistribusikan oleh badan dunia tersebut kemungkinan akan habis di sebagian besar negara pada akhir September. 

Pemerintah Afghanistan juga akan menghadapi krisis ekonomi karena Taliban tidak mungkin mendapatkan akses ke aset senilai 10 miliar dolar AS, yang sebagian besar dipegang di luar negeri oleh bank sentral negara. Taliban ingin memiliki hubungan persahabatan dengan Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), India, dan anggota kantor politik Taliban di Doha, Qatar selama ini berhubungan dekat dengan berbagai negara asing. 

 

Seorang juru bicara Taliban mengatakan pada Jumat (3/9) bahwa Cina telah berjanji untuk membuka kedutaan besarnya di Afghanistan dan meningkatkan bantuan kemanusiaan ke negara yang dilanda perang itu. Menteri luar negeri Qatar mengatakan  bahwa telah bekerja dengan Taliban untuk membuka kembali bandara Kabul sesegera mungkin. 

Sebuah tim teknisi Qatar dan Turki terbang ke Kabul pada Rabu (1/9) untuk membantu memulai kembali operasi di fasilitas yang juga penting untuk memberikan bantuan kemanusiaan.

 

 

 
Berita Terpopuler