Risiko Mencabut Bulu Hidung dari Sisi Kesehatan

Di medsos, beredar video waxing yang ditonton hingga jutaan kali.

www.freepik.com.
Risiko mencabut bulu hidung dari sisi kesehatan (ilustrasi).
Rep: Santi Sopia/Umi Nur Fadhilah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi sebagian orang, memiliki bulu hidung, termasuk yang terlihat sampai luar hidung, tampaknya tidak terlalu menjadi masalah. Sebaliknya, bulu hidung cukup mengganggu bagi sebagian lainnya. 

Selain dianggap mengganggu penampilan, adanya bulu hidung dirasa tidak nyaman sehingga banyak orang ingin mencabut dan mencukurnya. Namun menangani bulu hidung ini tidak bisa sembarangan. 

Dari sisi medis, terdapat risiko kesehatan yang bisa timbul akibat mencukur bulu hidung, termasuk memicu masalah otak. Hal itu diungkap seorang ahli kesehatan, dr Karan Raj, yang berbagi pengetahuan melalui akun Instagram-nya. Dia menjelaskan alasan tidak perlu mencabut bulu hidung.

Penjelasannya muncul setelah banyak video waxing hidung yang beredar di dunia maya, termasuk di platform video pendek, Tiktok dan Instagram. Telah ada jutaan penayangan di media sosial terkait kegiatan mencabut bulu hidung.

"Anda memiliki dua jenis bulu hidung. Anda memiliki silia mikroskopis, ini menyaring lendir dan mengirimkannya ke bagian belakang tenggorokan di mana ia berakhir di perut,” ujarnya dilansir laman The Sun, Rabu (1/9) waktu setempat.

Biasanya vibrissae yang besar inilah yang ingin dicabut orang-orang. Padahal bulu tersebut mencegah partikel besar masuk ke bagian belakang hidung.

"Jika Anda mencabut si besar ini, kuman di sekitar folikel bisa masuk dan menyebabkan infeksi," ujarnya.

 
Berita Terpopuler