Pasar Smartphone Terus Tumbuh, 5G Jadi Pendorong

Pengiriman 5G terus menjadi pendorong utama pertumbuhan 2021.

REUTERS/Lu Liang
ilustrasi:5G - Orang-orang merasakan pengalaman ponsel Samsung 5G di toko andalan Samsung 5G di Shanghai, Cina, 6 Juni 2020.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, NEEDHAM -- Pasar smartphone telah menunjukkan hasil positif dalam beberapa kuartal terakhir meski rantai pasok belum stabil. Menurut International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker, pengiriman smartphone diperkirakan akan tumbuh 7,4 persen pada 2021, mencapai 11,37 miliar unit. Pertumbuhan ini diikuti oleh masing-masing sebesar 3,4 persen pada 2022 dan 2023.

Baca Juga

Pertumbuhan 7,4 persen dapat dikaitkan dengan pertumbuhan 13,8 persen dari perangkat iOS dikombinasikan dengan pertumbuhan 6,2 persen dari Android. Meskipun Covid-19 berdampak drastis pada pengiriman 2020, pengiriman 2021 telah berhasil menunjukkan pertumbuhan yang minimal dibandingkan dengan volume 2019 (pra-pandemi).

Pasar terbesar dunia-China, Amerika Serikat dan Eropa Barat-masih akan turun dari 2019. Namun, pasar yang berkembang seperti India, Jepang, Timur Tengah dan Afrika mendorong pemulihan.

“Pasar smartphone lebih siap dari perspektif rantai pasokan menuju 2022 mengingat hampir semua wilayah mengharapkan untuk tumbuh dan vendor sedang mempersiapkannya,” kata Ryan Reith, wakil presiden grup Mobility and Consumer Device Tracker IDC, dilansir dari Business Wire, Selasa (31/8).

“2020 gagal karena pandemi, tetapi semua merek teratas melanjutkan rencana produksi mereka dengan perbedaan utama bahwa garis waktunya. Oleh karena itu, kami berada pada titik di mana tingkat inventaris jauh lebih sehat daripada PC dan beberapa pasar yang berdekatan dan kami melihat ketahanan permintaan konsumen dalam hasil kuartalan baru-baru ini,” ujarnya lagi.

 

 

Namun perangkat 4G terus menyaksikan penurunan harga besar-besaran karena ASP turun menjadi 206 dolar AS. Harga ini mewakili penurunan hampir 30 persen dari tahun lalu (277 dolar AS). Akibatnya, total volume pengiriman 5G akan tumbuh menjadi 570 juta unit, naik 123,4 persen dari tahun lalu.

China akan terus memimpin pasar dengan 47,1 persen dari pangsa pasar 5G global. Selanjutnya, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar 16 persen, India sebesar 6,1 persen dan Jepang sebesar 4,1 persen. Pada akhir 2022, unit 5G diharapkan mencapai lebih dari setengah dari semua pengiriman smartphone dengan pangsa 54,1 persen.

Direktur Riset Mobile Phones di IDC Anthony Scarsella mengatakan terlepas dari masalah yang sedang berlangsung seputar pandemi dan varian Delta, konsumen terus meningkatkan ke smartphone yang lebih premium tahun ini.

 

Smartphone premium (dengan harga 1.000 dolar AS+) terus tumbuh pada kuartal kedua karena segmen tersebut menunjukkan pertumbuhan 116 persen dari tahun lalu. Selain itu, ASP di seluruh pasar naik sembilan persen karena preferensi pembeli cenderung ke model 5G yang lebih mahal daripada perangkat entry-level,” ujar Scarsella.

 
Berita Terpopuler