Peta Dakwah Indonesia Dibutuhkan

Penyusunan peta dakwah juga merupakan salah satu program prioritas MUI.

Muhammad Rizki Triyana/RepublikaTV
Ketua Komisi Dakwah MUI, Ahmad Zubaidi.
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ahmad Zubaidi, menyampaikan, pentingnya peta dakwah di Indonesia yang beragam. Penyusunan peta dakwah juga merupakan salah satu program prioritas Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI.

Baca Juga

Kiai Zubaidi mengatakan, peyusunan peta dakwah dilatarbelakangi oleh Indonesia yang dikenal sebagai negara Muslim terbesar di dunia, yang memiliki hamparan luas wilayah di seantreo Nusantara. Di dalamnya terdapat berbagai suku bangsa, adat istiadat, bahasa, paham aliran, cara pandang beragama dan lain-lain.  

"Pada saat bersamaan, umat Islam mengalami perkembangan yang sangat pesat, baik kualitas maupun kuantitas," kata Kiai Zubaidi kepada Republika, Rabu (26/8).

Ia menyampaikan, berbagai persoalan sosial muncul baik di ranah politik, ekonomi, maupun budaya.  Kemudian masalah keagamaan umat Islam semakin kompleks seiring dengan derasnya kemajuan teknologi dan informasi yang merubah cara pandang dan pola keberagamaan. Melalui teknologi informasi, masalah keumatan menjadi semakin dinamis dan kompleks.  

 

Kiai Zubaidi menyampaikan tujuan penyusunan peta dakwah. Di antaranya agar pelaksanaan dakwah menjadi lebih terkoordinasi antara dai atau mubaligh yang satu dengan yang lain. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih atau overlapping dakwah yang tidak diperlukan. 

"Supaya dakwah Islamiyah dapat dilaksanakan lebih tepat sasaran berdasarkan data yang terukur, akurat dan lengkap sesuai dengan kondisi di lapangan," ujarnya.

Kiai Zubaidi mengatakan, peta dakwah juga untuk memudahkan kepada seluruh stakeholder dakwah untuk menemukan objek, target, dan metode yang digunakan. Sehingga dakwah dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Dengan peta dakwah, menurutnya, para dai dapat saling memahami dan berbagi peran dalam dakwah serta menghindari gesekan dalam dakwah. Selain itu, kondisi permasalahan keumatan dapat diketahui setiap saat, sehingga setiap persoalan dapat diantisipasi dan dapat diberikan solusinya.

Kiai Zubaidi juga menyampaikan, kini Komisi Dakwah MUI sedang mengembangkan peta dakwah berbasis android dan IOS berupa aplikasi yang diberi nama aplikasi Dakwah MUI. Aplikasi tersebut dapat diunduh dari google store dan app store.

 

"Tidak hanya peta dakwah, dalam aplikasi ini terdapat konten-konten yang sangat bermanfaat seperti fatwa MUI dan DSN, panduan-panduan dakwah, Alquran, arah kiblat, dan halal," jelasnya.

 
Berita Terpopuler