Dokter Ulas Klaim Khasiat Minum Kopi Jeruk Nipis

Video di TikTok promosikan minum kopi dengan campuran perasan jeruk nipis.

Pexels
Video TikTok memperlihatkan transformasi penurunan berat badan dengan meminum campuran kopi hangat yang diberi perasan jeruk nipis.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengguna media sosial TikTok menunjukkan transformasi penurunan berat badan yang luar biasa hanya dengan satu minuman yang mudah disiapkan. Pemilik akun @newbee2222 itu mengklaim bahwa minum kopi panas dengan air perasan dari setengah jeruk nipis atau lemon dapat membantu menurunkan berat badan secara dramatis.

Video TikTok itu mendukung klaim perubahan berat badan sebelum dan sesudah mengonsumsi minuman itu. Pemilik akun juga menunjukkan cara sederhana membuat menuman tersebut. Video itu menunjukkan seolah-olah kopi dan jeruk adalah resep ajaib di balik penurunan berat badannya.

Namun, video itu terlihat seperti penipuan. Video itu tidak menunjukkan bukti nyata bahwa orang yang ditampilkan di dalamnya benar-benar membuat atau menggonsumsi minuman tersebut. Misalnya, satu video dengan lebih dari 3,4 juta suka dan 155 ribu menunjukkan seorang gadis muda memamerkan tubuhnya yang lebih ramping. Apakah metode ini benar?

Baca Juga

"Ini omong kosong terbesar," kata ahli fisiologi olahraga dan ahli gizi olahraga di Sheffield Hallam, Inggris, Mayur Ranchordas, dikutip dari The Sun, Rabu (25/8).

Dari sudut pandang ilmiah, Ranchordas menjelaskan bahwa tidak ada makanan yang bisa membakar lemak. Menurutnya, ini hanyalah video pemasaran produk.

"Tidak ada bukti jika Anda melanjutkan gaya hidup dan meminum minuman ini, Anda akan kehilangan berat badan," ujar Ranchordas.

Video cenderung memiliki tautan ke halaman yang menjual kopi pelangsing instan untuk menurunkan berat badan, yang mengandung bahan L-Carnitine. Ranchordas mengatakan, ada beberapa bukti bahwa dengan mengonsumsi suplemen L-Carnitine, orang menggunakan lebih banyak lemak sebagai bahan bakar selama berolahraga.

"Tetapi, hanya karena menggunakan lebih banyak lemak sebagai bahan bakar, tidak berarti Anda membakar lemak tubuh yang tersimpan," kata Ranchordas.

L-Carnitine ada sejak lama, biasanya digunakan para atlet atau pegiat kebugaran profesional sebagai suplemen penurun berat badan. Ketika dikonsumsi dengan karbohidrat, tubuh mengarahkan senyawa tersebut ke otot untuk membantu membakar lebih banyak lemak.

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan orang gemuk kehilangan berat badan sedikit lebih banyak saat menggunakan L-Carnitine. Akan tetapi, perbedaan itu hampir tidak terlihat.

"Jika Anda seorang pengendara sepeda Tour de France dan ingin memaksimalkan performa, L-Carnitine mungkin bisa dipertimbangkan,” ujar Ranchordas.

Namun, Ranchordas menekankan, L-Carnitine tidak digunakan untuk menurunkan berat badan. Ranchordas mengatakan, kafein dalam kopi merupakan makanan yang dapat meningkatkan metabolisme, seperti halnya makanan pedas.

Apa alternatifnya? Ranchordas mengatakan, satu-satunya cara untuk mengubah fisik dengan cara tertentu adalah dengan membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi, dengan kombinasi olahraga dan mengubah pola makan.

"Sangat mudah untuk mengajak seseorang dengan mengatakan 'jika Anda minum ini, Anda akan mencapai tujuan (menurunkan berat badan)’," kata Ranchordas mengomentari tren TikTok itu.

 
Berita Terpopuler