Muktamar VII IPHI Hasilkan Tujuh Program Kerja

IPHI susun tujuh program kerja yang menjadi fokus organisasi ke depan.

IPHI
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Ismed Hasan Putro.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  JAKARTA -- Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) menggelar Muktamar ke VII pada 21-22 Agustus 2021 di Surabaya. Dalam kegiatan tersebut, disusun tujuh program kerja yang menjadi fokus organisasi ke depan.

Baca Juga

"Dalam Muktamar kemarin kita membagas soal program kerja ke depan juga perbaikan dan penyempurnaan pada anggaran dasar rumah tangga, menyesuaikan dengan kondisi Covid-19 saat ini," kata Ketua Umum terpilih secara aklamasi, Ismed Hasan Putro, saat dihubungi Republika, Ahad (22/8).

Terkait rancangan program kerja yang ditentukan pada Muktamar tersebut, ia menyebut fokusnya pada bagaimana alumni haji bisa bekerjasama dengan pemerintah dan berkontribusi kepada bangsa.

Program kerja pertama, yaitu, IPHI akan membantu pemerintah memutus penyebaran Covid-19 di kehidupan masyarakat. Pandemi ini diharapkan tidak terus menjadi momok dan mengganggu kehidupan sosial dan keagamaan.

IPHI disebut memiliki tanggung jawab moral dalam mengatasi dan menghentikan penyebaran pandemi. Di dalam organisasi sendiri, ia menyebut ada ribuan dokter yang telah menjadi alumni haji, sehingga hal tersebut bisa dimanfaatkan.

 

 

Untuk membantu memutus penyebaran Covid-19, ia menyebut pihaknya akan memberikan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat. Sosialisasi ini berupa kampanye 5M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.

"Kami akan membantu menyadarkan ummat agar waspada dengan Covid-19. Ini bukan rekayasa namun hal yang faktual dan sudah banyak korbannya di dunia. Selanjutnya, kami juga akan membantu soal vaksin sebagai salah satu cara mengatasi penyebarannya, bekerja sama dengan dinas kesehatan di wilayah," ujar dia.

Program selanjutnya yang menjadi fokus adalah keterlibatan IPHI dalam mengatasi persoalan stunting di Indonesia. Alumni haji disebut kebanyakan berasal dari kelas menengah ke bawah secara ekonomi, sehingga dirasa perlu membantu mereka agar tidak lagi muncul kondisi stunting balita di negara ini.

Ismed Hasan Putro menyebut pihaknya akan menggerakkan elemen-elemen yang dipunya, mulai dari tingkat desa hingga pusat untuk terlibat mengatasi masalah tersebut.

Untuk membantu mendorong program di atas, IPHI juga menyiapkan program bernama 'Wakaf Stunting'. Wakaf ini dijalankan untuk membantu masyarakat terlepas dari persoalan stunting.

 

 

"Keempat, IPHI tahun ini akan terlibat dalam peningkatan kualitas pelayanan jamaah dan alumni haji, dalam melaksanakan ibadahnya," kata dia.

Hal ini disebut perlu dilakukan, agar organisasi ini tidak hanya menerima anggota namun tidak bertanggung jawab pada peningkatan kualitas amal ibadah mereka.

Setelah menunaikan ibadah haji, ia menilai ibadah yang dilakukan alumninya seharusnya mengalami peningkatan. Para alumni haji ini juga disebut memiliki peran dakwah di tengah masyarakat dan membantu mensejahterakan, seperti yang dilakukan oleh tokoh perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Berikutnya, disusun program kerja untuk membantu dan aktif membangun ekonomi ummat. Basis ekonomi ummat harus diperkuat, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah. Sinergi dengan perbankan dan instrumen keuangan non-Bank perlu ditingkatkan, agar pelaku usaha ini bisa mendapatkan akses permodalan yang lebih baik dan mudah.

Keenam, IPHI berkomitmen untuk memproduksi lebih banyak produk-produk dengan label 'Haji', utamanya pada produk sembako. Produk yang dimaksud adalah Air Haji, Beras Haji, Garam Haji, serta Minyak Goreng Haji dan Madu Haji.

 

 

Terakhir, klinik untuk menyuntikkan vaksin meningitis bagi calon jamaah umrah maupun haji Indonesia akan diperbanyak. Klinik-klinik di beberapa wilayah dan Kabupaten/Kota akan dibangun sebagai respon kebutuhan calon jamaah.

 

Muktamar ke VII IPHI ini dilaksanakan dengan metode hybrid, yakni daring dan luring sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan dihadiri dan didukung 32 Pengurus Wilayah IPHI dan 364 Pengurus Daerah IPHI dari Kabupaten/Kota yang telah menyerahkan mandat.  

 
Berita Terpopuler