Pandemi Perlu Dorong RS Berinovasi dalam Pelayanan

Wapres lihat pandemi akibatkan tekanan besar bagi RS.

Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, selama pandemi Covid-19, rumah sakit menghadapi beban pelayanan kesehatan yang meningkat akibat peningkatan kasus konfirmasi Covid-19.
Rep: Fauziah Mursid Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta rumah sakit beradaptasi dan melakukan berbagai inovasi dalam pelayanan kesehatan di tengah pandemi Covid-19.  Pandemi Covid-19 selama 1,5 tahun terakhir memberikan dampak yang sangat besar, terutama bagi rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan.

"Saya melihat pandemi membawa tekanan besar bagi pelayanan kesehatan. Namun, juga disaat yang sama mendorong rumah sakit untuk melahirkan inovasi-inovasi agar mampu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan secara profesional," ujar Wapres saat menghadiri Seminar Ilmiah dalam Muktamar ke-V MUKISI (Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia), Sabtu (21/8).

Wapres mengatakan, selama pandemi Covid-19, rumah sakit menghadapi beban pelayanan kesehatan yang meningkat akibat peningkatan kasus konfirmasi Covid-19. Akibatnya rasio okupansi tempat tidur (bed occupancy ratio atau BOT) meningkat, risiko penularan pada tenaga kesehatan dan staf rumah sakit juga meningkat, serta risiko pasien terutama lanjut usia yang komorbid.

Selain itu, ditambah juga beban kinerja manajemen rumah sakit yang dihadapkan pada tuntutan pelayanan yang serba cepat dan darurat. Lalu ada lagi risiko komplain dan tuntutan hukum terhadap rumah sakit.

Karena itu, rumah sakit, termasuk rumah sakit syariah, dituntut untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan cepat, tepat, dan tetap menjaga mutu pelayanan dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki. "Sekalipun beban rumah sakit meningkat di masa pandemi, saya berharap rumah sakit tetap mempertahankan mutu pelayanan dan memastikan kesehatan para tenaga kesehatannya, sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dalam masa pandemi," katanya.

Wapres berharap pelayanan yang bermutu itu dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian. "Rumah sakit secara umum dan juga rumah sakit syariah dituntut untuk beradaptasi dan melakukan berbagai inovasi dalam pelayanan kesehatan, sehingga aman untuk semua, baik untuk tenaga kesehatan maupun pasien yang menjalani rawat inap dan rawat jalan, termasuk dengan menyediakan pelayanan telemedicine," ungkapnya.


Baca Juga

 
Berita Terpopuler