Peneliti Ungkap Akar Masalah dari Sindrom Long Covid

Gejala long Covid dapat berlangsung hingga berbulan-bulan.

Pixabay
Pengidap long Covid bisa merasakan brain fog sebagai tanda gangguan neurologis. Long Covid kemungkinan muncul akibat adanya gumpalan darah abnormal.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diperkirakan ada jutaan orang yang mengalami sindrom long Covid setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19. Gejala-gejala sindrom tersebut bisa berlangsung hingga berbulan-bulan.

Studi terbaru menemukan kondisi yang mungkin menjadi akar masalah dari munculnya sindrom long Covid. Studi ini dilakukan oleh peneliti dari RCSI University of Medicine and Health Science di Irlandia dengan melibatkan 50 orang pengidap long Covid.

Baca Juga

Studi yang dimuat dalam Journal of Thrombosis and Haemostasis ini bertujuan untuk mengetahui apakah gumpalan darah abnormal berkaitan dengan kemunculan sindrom long Covid. Melalui studinya, peneliti menemukan adanya peningkatan penanda penggumpalan (clotting markers) yang signifikan pada pasien long Covid bila dibandingkan dengan individu sehat.

Pasien yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri di rumah ketika sakit Covid-19 tampak memiliki clotting markers yang tinggi. Akan tetapi, clotting markers tampak lebih tinggi pada pasien yang sebelumnya menjalani rawat-inap di rumah sakit ketika terkena Covid-19.

Peneliti mendapati bahwa clotting markers yang lebih tinggi ini berkaitan langsung dengan gejala-gejala sindrom long Covid. Beberapa di antaranya adalah penurunan kebugaran fisik dan kelelahan.

Clotting markers ini tetap terlihat tinggi pada pasien long Covid meski penanda inflamasi di dalam tubuh mereka sudah kembali ke kadar normal. Kondisi inilah yang mengindikasikan bahwa sistem penggumpalan darah mungkin menjadi akar dari sindrom long Covid.

"Karena clotting markers tetap tinggi ketika penanda inflamasi telah kembali normal, hasl temuan kami mengindikasikan bahwa sistem penggumpalan darah mungkin terlibat sebagai akar penyebab sindrom long Covid," ujar ketua peneliti dan kandidat PhD dari RCSI School of Pharmacy and Biomolecular Sciences Helen Fogarty, seperti dikutip dari India Today, Sabtu.

Gejala Long Covid dipicu juga oleh kondisi psikologis pasien - (Republika)

Direktur Irish Centre for Vascular Biology RCSI, Profesor James O'Donnell, menilai pemahaman mengenai akar masalah dari suatu penyakit merupakan langkah awal dalam menciptakan terapi yang efektif. Oleh karena itu, O'Donnell menilai studi ini penting untuk dilanjutkan agar ke depannya terapi dan pengobatan yang efektif untuk long Covid bisa dikembangkan.

O'Donnell menyoroti bahwa saat ini ada jutaan orang yang sedang bergelut dengan sindrom long Covid. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan masih meningkatnya kasus Covid-19 di dunia.

"Lebih banyak orang akan mengalami long Covid seiring dengan terjadinya (kasus) infeksi di antara kelompok yang belum divaksinasi," jelas O'Donnell.

 
Berita Terpopuler