Muslim Australia Kini Bisa Raih Pembiayaan Syariah di NAB

NAB Bank yakin perbankan syariah tumbuh pesat hingga 15 persen di Australia

alifarabia.com
keuangan syariah/ilustrasi
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

IHRAM.CO.ID, CANBERRA -- Bank NAB di Australia mulai memasuki pasar Islam dengan meluncurkan produk syariah. Bank NAB menjadi Bank pertama yang menawarkan pembiayaan berbasis syariah.

Dengan populasi muslim sekitar 600 ribu di Australia, industri perbankan melaporkan potensi pasar di Australia sebesar 250 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.500 triliun. Bank NAB percaya bahwa pasar perbankan syariah telah tumbuh pada tingkat sekitar 15 persen sejak 1990.

Pasangan Melbourne Melike Yildirim dan Ibrahim Atik adalah salah satu konsumen Australia yang telah beralih ke sektor keuangan Islam dalam beberapa tahun terakhir. Mereka ingin menghindar dari membayar ataupun menerima bunga, karena memang dilarang dalam ajaran Islam.

"(jadi) bukan hanya tidak boleh makan babi, juga tidak boleh minum alkohol," kata Ibrahim, dilansir dari ABC.net, Selasa (10/8). 

"Kami juga ingin menghindari bunga bank. Jika kami bisa menghindarinya, itu membuat hidup lebih baik," sambungnya.

Tapi ujar Ibrahim, hal ini sebelumnya sulit dicapai dalam sistem perbankan arus utama Australia. Di mana-mana semua terkait dengan bunga bank, seperti kredit pembelian rumah, rekening deposito, dan kartu kredit.

Seperti banyak orang Australia, Melike juga memiliki tabungan bank Commonwealth dan untuk mengatasi dilema bunga bank ia selalu mendonasikan semua bunga bank yang diperolehnya. Sedangkan suaminya langsung menarik semua gajinya dari rekening setelah menerimanya.

"Saya selalu ingin menempuh jalan yang tidak menggunakan bunga bank, tetapi saya tidak dapat menemukannya," kata Melike.

Melike dan Ibrahim kemudian bertemu dan menikah pada 2018. Kedua pasangan ini mulai menggunakan perusahaan pembiayaan syariah untuk membeli rumah dan kini telah memiliki tiga rumah dengan pembayaran syariah.

"Itu lebih cocok dengan agama kami," kata Melike.

 

Kepala perusahaan keuangan syariah, Amanah Finance Asad Ansari mengatakan, filosofi utama dari sistem perbankkan syariah ini lebih dari sekadar menghindari bunga. Ini juga tentang hubungan berbasis perdagangan.

"Nasabah beresiko dan bank beresiko, dan untuk mencapai itu bukan hubungan hutang, itu lebih seperti hubungan kemitraan," kata Asad Ansari.

Asad menjelaskan, keuangan Islam melakukan pinjaman rumah secara berbeda. Salah satu model yang lebih umum digunakan di Australia disebut Ijarah Muntahia Bittamleek.

"Di sinilah pemodal Islam membeli rumah untuk klien dan kemudian menyewakannya kepada mereka selama jangka waktu tertentu, umumnya beberapa dekade," terang Asad.

Seiring waktu, klien membayar rumah melalui pembayaran sewa, yang mencakup keuntungan bagi pemodal dan mencerminkan suku bunga pasar. Akhirnya, aset tersebut sepenuhnya dilunasi oleh klien dan mereka memiliki rumah tersebut secara langsung.

 

Masalahnya dalam konteks Australia adalah bahwa undang-undang tidak mengatur untuk gaya pinjaman ini, jadi secara teknis rumah tersebut dimiliki oleh rumah tangga sejak awal, tetapi dengan perjanjian hukum bahwa pemberi pinjaman Islam berhak atasnya.  Asad berharap di kemudian hari pemerintah Australia dapat mengatur ini di dalam undang-undang.

 
Berita Terpopuler