Laila Ali Dikecam Usai Bela Gerakan Antivaksin

Laila Ali membela orang yang tak mau pakai masker dan tak ingin divaksinasi.

EPA
Dalam foto tahun 2005, Laila Ali tampak berlaga disaksikan ayahnya Muhammad Ali dari balik pembatas ring tinju.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri legenda tinju Muhammad Ali, Laila Ali, menjadi sorotan setelah dia dianggap ikut membela gerakan antivaksin. Laila menyampaikan pendapatnya melalui media sosial Instagram, dilansir AceShowbiz, Jumat (20/8).

Unggahan Laila yang kontroversial ramai diperbincangkan di Twitter. Tokoh media sekaligus mantan petinju profesional itu mengatakan bahwa kaum yang menolak masker atau vaksin bukan berarti tidak percaya dengan adanya virus.

"Orang-orang sepertinya tidak mengerti bahwa hanya karena beberapa orang tidak memakai masker, tidak ingin divaksin, tidak mendengarkan media, atau hidup dalam ketakutan, itu tidak berarti mereka tidak 'percaya' virus itu nyata atau berpikir mereka tidak bisa kena penyakitnya! Mereka tahu itu diciptakan untuk menyakiti umat manusia!" tulis Laila.

Menurut Laila, kaum antivaksin hanya memilih untuk membangun dan memercayai sistem kekebalan mereka, sendiri seperti yang telah dilakukan sepanjang hidup mereka. Jika kemudian terinfeksi, maka mereka akan menghadapinya.

Laila bahkan menyebutkan hal ini adalah pilihan yang diberikan Tuhan. Menurut figur publik berusia 43 tahun itu, tidak semua keyakinan bisa dipahami sebagian orang.

"Tetapi jangan bersandar pada pengertian Anda sendiri. Sebelum Anda mengklaim bahwa mereka 'menempatkan orang lain dalam bahaya,' Anda harus melakukan penelitian sendiri untuk mengetahui apakah itu benar. Anda tidak dapat mengubah siapa pun kecuali diri Anda sendiri," tulis perempuan kelahiran Miami, Florida, Amerika Serikat itu.

Sementara itu, warganet banyak yang mencibir pendapat sang mantan petinju. Sebagian bahkan menyebut Laila berpikiran bodoh.

"Inilah mengapa tingkat vaksinasi Covid sangat rendah di komunitas kulit hitam," tulis salah satu pengguna Twitter.

"Laila Ali yang cantik dan bodoh dengan pernyataan antivaksin yang disamarkan sebagai pelajaran tentang keyakinan," tulis akun lainnya.


Baca Juga

"Saya bosan dengan orang kulit hitam terkenal yang memperlihatkan ketidaktahuan mereka tentang virus ini dan mendorong orang kulit hitam lainnya untuk tidak mempercayai sains yang membuat banyak dari kita mati, lihat sekelilingmu, jadi kita harus mempercayai petinju, aktor, komedian? tutup mulut!" ujar warganet lainnya.

Dilansir laman Yahoo, warganet mengingatkan Laila tentang dampak negatif postingan-nya. Disebutkan bahwa banyak orang kulit hitam yang justru masuk rumah sakit akibat tidak percaya vaksin.

"Ini sudah terjadi. Banyak orang kulit hitam yang tidak divaksinasi datang ke UGD dengan gejala Covid-19 & dipulangkan ke rumah, pada saat mereka kembali, mereka hampir tidak dapat diselamatkan, sementara rekan kulit putih mereka dirawat," tulis seorang pengguna.

Sementara itu, akun Muhammad Ali Center tampaknya tetap berpegang terhadap sains. Dalam cicitan pada Maret lalu di Twitter, akun itu juga turut menyampaikan belasungkawa sekaligus penghormatan terhadap ilmuwan yang meneliti Covid-19.

"Hari ini adalah hari peringatan deklarasi @WHO tentang pandemi #COVID19. Kami menghormati semua orang yang telah meninggal akibat virus, keluarga & teman mereka, petugas kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, dan para ilmuwan”.

 
Berita Terpopuler