Taliban VS Amerika Serikat Sejak Perang Lawan Teror

Amerika Serikat mengeluarkan banyak sumber daya untuk perangi Taliban

AP/Zabi Karimi
Amerika Serikat mengeluarkan banyak sumber daya untuk perangi Taliban. Taliban berhasil menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Ahad (15/8).
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL— Setelah 20 tahun perang, pasukan asing mulai menarik diri dari Afghanistan menyusul kesepakatan yang dibuat Amerika Serikat dan Taliban. Sebuah konflik panjang yang menyebabkan korban jiwa hingga puluhan ribu dan memaksa jutaan warga Afghanistan mengungsi. 

Baca Juga

Sejarah perang di Afghanistan bermula pada 2001 yang merupakan tanggapan Amerika Serikat atas serangan 9/11 di New York dan Washington, di mana hampir 3.000 orang tewas.

Amerika Serikat saat itu menuduh kelompok militan Islam Alqaeda, dan pemimpinnya Osama Bin Laden, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut. 

Namun saat itu, Bin Laden sedang berada di Afghanistan dan di bawah perlindungan Taliban, kelompok Islamis yang telah berkuasa sejak 1996. 

Ketika Taliban menolak untuk menyerahkan bin laden, Amerika Serikat melakukan intervensi militer, dengan cepat menyingkirkan Taliban dan bersumpah untuk mendukung demokrasi dan menghilangkan ancaman yang mereka sebut teroris. 

Sekutu NATO kemudian bergabung dengan Amerika Serikat dan pemerintah Afghanistan baru mengambil alih kekuasaan pada 2004, tetapi perlawanan Taliban dan serangan mematikan terus berlanjut.  "Gelombang pasukan" Presiden Barack Obama pada 2009 membantu mendorong kembali Taliban tetapi itu tidak jangka panjang. 

Tahun 2014 yang disebut sebagai akhir tahun paling berdarah sejak 2001. Pada tahun itu juga pasukan internasional NATO mengakhiri misi tempur mereka, menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada tentara Afghanistan. Ternyata penarikan Itu memberi momentum kepada Taliban dan mereka merebut lebih banyak wilayah. 

Pembicaraan damai antara Amerika Serikat dan Taliban dimulai secara tentatif, dengan pemerintah Afghanistan hampir tidak terlibat. Sehingga terjadilah kesepakatan bersejarah tentang penarikan pasukan pada Februari 2020 di Qatar. 

Baca juga: Taliban Kuasai Kabul, Presiden Ghani Lari ke Tajikistan

Jika diurutkan, sejarah pasang surut hubungan Amerika-Taliban sebenarnya dapat dirangkum menjadi beberapa fase, yakni: 

• 9/11

Pada 11 September 2001, Alqaeda yang dipimpin oleh Osama Bin Laden di Afghanistan disebut melakukan serangan teror terbesar yang pernah dilakukan di tanah Amerika Serikat. 

Empat pesawat komersial dibajak.  Dua diterbangkan ke World Trade Center di New York, yang runtuh.  Satu menabrak gedung Pentagon di Washington dan satu lagi menabrak lapangan di Pennsylvania yang menyebabkan hampir 3.000 orang tewas.

• Serangan udara pertama

Pada 7 Oktober 2001, koalisi Amerika Serikat mengebom fasilitas Taliban dan Alqaeda di Afghanistan. Target termasuk Kabul, Kandahar dan Jalalabad. Pertahanan udara dan armada kecil pesawat tempur mereka hancur akibat serangan koalisi Amerika Serikat.

• Kejatuhan Kabul

Pada 13 November 2001, Aliansi Utara, sekelompok pemberontak anti-Taliban yang didukung pasukan koalisi, memasuki Kabul yang membuat Taliban melarikan diri dari kota. Serangan pasukan koalisi Amerika membuat semua Taliban melarikan diri atau dinetralkan.  Kota-kota lain juga dengan cepat jatuh.

Konstitusi baru

Pada 26 Januari 2004, setelah negosiasi yang berlarut-larut di "loya jirga" atau majelis besar, konstitusi Afghanistan yang baru ditandatangani menjadi undang-undang.  Konstitusi membuka jalan bagi pemilihan presiden pada Oktober 2004.

 

• Hamid Karzai jadi Presiden

Pada 7 Desember 2004, Hamid Karzai, pemimpin suku Popalzai Durrani, menjadi Presiden pertama di bawah konstitusi baru.  Dia menjabat dua periode sebagai Presiden.

• Pasukan Inggris ke Helmand

Pasukan Inggris pada Mei 2006, tiba di Provinsi Helmand, benteng Taliban di Selatan negara itu. Misi awal mereka adalah untuk mendukung proyek-proyek rekonstruksi, tetapi mereka dengan cepat ditarik ke dalam operasi tempur.  Lebih dari 450 tentara Inggris kehilangan nyawa mereka di Afghanistan selama konflik. 

• Penambahan pasukan di era Obama

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada 17 Februari 2009 menyetujui peningkatan pasukan dsalam jumlah besar yang dikirim ke Afghanistan.  Pada puncaknya, mereka bahkan berjumlah sekitar 140 ribu. Penambahan pasukan banyak disebut sebagai strategi Amerika Serikat di Irak agar berfokus pada melindungi penduduk sipil serta memerangi Taliban.

• Osama Bin Laden terbunuh

Pada 2 Mei 2011, pemimpin Alqaeda, Osama Bin Laden tewas dalam serangan oleh pasukan Amerika Serikat di sebuah kompleks di Abbottabad di Pakistan. Tubuh Bin Laden diangkat dan dikubur di laut. Operasi tersebut mengakhiri perburuan 10 tahun yang dipimpin CIA.   

Konfirmasi bahwa Bin Laden telah tinggal di tanah Pakistan memicu tuduhan di Amerika Serikat bahwa Pakistan adalah sekutu yang tidak dapat diandalkan dalam perang melawan teror.

Kematian Mullah Umar

Sejarah mencatat pada 23 April 2013, pendiri Taliban, Mullah Mohammed Omar, meninggal dunia.  Kematiannya dirahasiakan selama lebih dari dua tahun. Pemimpin Taliban diyakini menderita luka pecahan peluru di mata kanannya hasil dari konflik pada 1980-an

Menurut intelijen Afghanistan, Mullah Omar meninggal karena masalah kesehatan di sebuah rumah sakit di kota Karachi, Pakistan. Namun Pakistan menyangkal bahwa dia berada di negara itu. 

• NATO mengakhiri operasi tempur

Pada 28 Desember 2014, dengan sebuah upacara di Kabul, NATO mengakhiri operasi tempurnya di Afghanistan, yang dilanjutkan dengan Amerika Serikat menarik ribuan tentara. Namun sebagian besar tentara Amerika Serikat tetap fokus pada pelatihan dan mendukung pasukan keamanan Afghanistan.

• Kebangkitan Taliban

Pada 2015, Taliban mulai kembali meluncurkan serangkaian serangan bunuh diri, pemboman mobil dan serangan lainnya.  Gedung di Kabul, parlemen, dan kota Kunduz diserang. Militan bersenjata itu memulai operasi di Afghanistan.

• Pengumuman korban tewas

Pada 25 Januari 2019, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan lebih dari 45 ribu anggota pasukan keamanan negaranya gugur sejak ia menjadi pemimpin pada 2014. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.

• Amerika Serikat tanda tangani kesepakatan dengan Taliban

Babak baru hubungan Taliban-Amerika terjadi pada 29 Februari 2020. Amerika Serikat dan Taliban menandatangani perjanjian untuk membawa perdamaian ke Afghanistan, di Doha, Qatar.  

Sekutu Amerika Serikat dan NATO setuju untuk menarik semua pasukan dalam waktu 14 bulan jika gerilyawan mendukung kesepakatan itu.

• Tenggat waktu penarikan pasukan 

Pasukan Amerika Serikat dijadwalkan mundur dari Afghanistan pada 11 September 2021, tepat 20 tahun sejak 9/11.  Ada indikasi kuat bahwa penarikan pasukan bahkan mungkin akan selesai sebelum batas waktu tersebut.   

 
Berita Terpopuler