12 Fakta tentang Taliban yang Kembali Kuasai Afghanistan

Taliban pernah berkuasa di Afghanistan dari 1996 hingga 2001

Al Jazeera
Taliban pernah berkuasa di Afghanistan dari 1996 hingga 2001. Taliban kuasai Istana Presiden Afghanistan di Kabul.
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taliban kembali menguasai Afghanistan dengan jatuhnya ibu kota, Kabul sebagaimana dilaporkan, Senin (16/8).  Mereka juga telah menguasai istana kepresidenan, setelah presiden negara itu Ashraf Ghani melarikan diri ke Tajikistan.

Baca Juga

Melalui akun resmi salah satu unit Taliban  mereka membagikan foto-foto menenai interior Istana Presiden yang tampaknya utuh, tetapi kosong dan ditinggalkan oleh pejabat Afghanistan. Sebuah video yang diposting di media sosial beberapa jam sebelumnya juga menunjukkan hal serupa. Para pejuang tiba di Istana Kepresidenan di Kabul.

Kembalinya Taliban menguasai Afghanistan ini setelah digulingkan Amerika Serikat pada 2001 lalu melalui perang, atas dalih memburu dalang terorisme, Osama bin Laden.  

Siapakah Taliban? Redaksi Republika.co.id mengumpulkan fakta terkait dengan Taliban, yaitu sebagai berikut: 

1. Nama dan kelahiran

Taliban adalah sebuah gerakan para pelajar Islam (Al Harakah Al Islamiyah Lit Thalabah Madaris Ad Diiniyyah), yang sedang belajar di Pakistan. Kata Taliban diambil dari bahasa Afghanistan, yang berarti pelajar, sepadan dalam bahasa Arab.  

Kemunculan Taliban, sebagaimana dituturkan pemimpin tertingginya pada saat itu, Mullah Muhammad Omar, dilatarbelakangi banyak faktor internal dan eksternal. Faktor internal disebabkan adanya perang saudara, konflik dan pembunuhan antara penganut Syiah dan Sunni, demoralisasi, praktek KKN. 

Baca juga : Lari dari Afghanistan, Presiden Ghani Dikecam

Faktor eksternal antara lain pengaruh dan tekanan Pakistan yang ingin mengganti penguasa sebelumnya, Burhanuddin Rabbani, dengan pemimpin oposisi terbesar, Hekmatyar dan Ahmad Syah Masood, serta dukungan Amerika Serikat terhadap gerakan Taliban. 

Gerakan Taliban didirikan pada Juli 1994 di wilayah Kandahar, Selatan Afghanistan. Pada Oktober 1994 secara resmi diproklamirkan. Pada 1995 mereka menguasai beberapa kota penting, termasuk Kabul. Pada 1996, Taliban resmi berkuasa di Afghanistan setelah penguasa sebelumnya melarikan diri ke wilayah Utara, yang hingga kini masih dikuasai kelompok oposisi pro Barat. 

 

2. Etnis

Taliban lebih condong pada suku terbesar, Pasthon (40 persen) atau 9-10 juta dari jumlah penduduk keseluruhan. Suku Paston terbanyak di Kandahar, sekaligus kota itu sebagai basis utama Taliban. Sementara kelompok oposisi condong ke etnis Tajik, Uzbek, dan Hazzar. Keseluruhan suku/etnis di Afghanistan sebanyak 21 suku.

3. Tujuan

Mendirikan pemerintahan Islam dengan syariat Islam sebagai dasar negara. Memilih para ulama dan tokoh Islam yang amanah untuk menduduki jabatan pemerintahan negara. Bagi wanita, diwajibkan mengenakan jilbab. Selain itu, membentuk tentara Islam sebagaimana masa Rasulullah dan mendirikan lembaga amar makruf nahi munkar.

4. Pemikiran Islam

Taliban mengikuti pemikiran dan mazhab Maturidiyah (bagian dari aliran Sunni) yang meyakini ikhtiar (usaha), sebaliknya menolak paksaan (akidah Jabariyah) sebagaimana dianut aliran Mutazilah. Dari segi fiqih, Taliban mengikuti aliran Ad Diyubandiyah, bagian dari paham fiqih Hanafiyyah, yang menjadi mazhab resmi negara.

5. Pandangan politik

Taliban menganut prinsip, bahwa kekuasaan sepenuhnya milik Allah. Untuk itu, perintah berada di tangan amirul mukminin yang dipilih dari dewan ulama. Begitu pula, Taliban tidak percaya pada asas syura. Keputusan terakhir berada di tangan amir. Taliban juga mengharamkan segala sarana informasi, khususnya televisi. Dari sisi ini, dan beberapa aspek tertentu, Taliban berbeda dengan gerakan Islam lainnya, seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir, maupun Jamaat Islamiyah di Pakistan, juga gerakan Wahabiyyah.

6. Kepemimpinan

Jabatan tertinggi adalah amirul mukminin, yang kini dipegang Mullah Muhammad Omar sejak Agustus 1994, dan resmi dikukuhkan pada 1996 setelah Taliban berkuasa di Kabul. Perintah dan keputusan amir wajib dilaksanakan dan tidak boleh bertentangan dengan prinsip Islam.         

 

7. Dewan Fatwa

Taliban mendirikan dewan Ifta' Pusat (semacam MUI), beranggotakan para ulama terkenal dan beramanah. Tugasnya memberikan penjelasan berkiatan masalah agama dan mengeluarkan fatwa penting.

8. Pengambilan Keputusan

Meski terdapat dewan syura (pelaksana pemerintahan), namun keputusan yang dikeluarkannya setelah melalui musyawarah, tidak mesti dilaksanakan. Pengambilan keputusan terakhir tetap dilakukan oleh amirul mukminin. Cara ini ditetapkan secara baku.

9. Partai Politik

Taliban tidak mengakui dan menganut partai politik. Bagi mereka, partai hanya ada satu, partai Jihad. Mereka yang menentang dianggapnya sebagai melawan Islam. Perlawanan Taliban terhadap kelompok oposisi dan dunia Barat, bagi Talib, sebagai jihad fi sabilillah.

10. Ketokohan

Taliban menggariskan tidak boleh adanya tokoh sentral dalam gerakan Taliban.

11. Hukum

Hukum segera ditegakkan begitu terjadi pelanggaran. Begitu pula, pergantian jabatan penting pemerintahan terus berlangsung, kecuali jabatan pemimpin tertinggi. Jabatan ini dipegang seumur hidup.

12. Prestasi

Sejak berkuasa pada 1996, Taliban telah mengukir prestasi besar dengan menerapkan hukum Islam dan memerangi KKN. Dua hal ini di masa sebelumnya sangat memprihatinkan dan menjadi penyakit akut di Afghanistan. Selain itu, Taliban berhasil menciptakan stabilitas kawasan dan memerangi demoralisasi.

Di bidang ekonomi, belum menampakkan hasil maksimal, sehingga income per-kapita penduduk masih berkisar 100-150 dollar Amerika Seerika. Dalam sistem administrasi, Taliban tidak menerapkan sistem modern. Namun begitu, Taliban terus menjalin hubungan baik dengan kelompok oposisi guna kepentingan stabilitas yang lebih kokoh.   

 
Berita Terpopuler