Kelelahan dan Sakit Kepala Jadi Gejala Long Covid Anak

Anak pengidap long Covid juga mengeluhkan pusing dan masalah kognitif.

Raisan Al Farisi / Republika
Siluet seorang anak yang kelelahan (Ilustrasi). Long Covid pada anak ditandai dengan kelelahan, sakit kepala, pusing, hingga keluhan kognitif.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anak-anak yang mengalami gejala long Covid paling sering menghadapi kelelahan dan sakit kepala. Keluhan itu menetap hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah awal terinfeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Menurut Dr. Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), badan kesehatan sedang memeriksa kondisi ini pada anak-anak. CDC mencatat, angka kejadian long Covid anak tampaknya lebih rendah daripada orang dewasa, sekitar dua hingga tiga persen.

Baca Juga

CDC akan terus melakukan pemeriksaan di saat varian delta menyebar di AS dan memperburuk jumlah kasus di negara itu. Dalam pernyataannya belum lama ini, Dr. Amanda Morrow dan Dr. Laura Malone, co-director dari Klinik Rehabilitasi Anak Penyintas Covid-19 Kennedy Krieger Institute, long Covid anak dapat melibatkan berbagai gejala selain kelelahan dan sakit kepala, termasuk intoleransi terhadap aktivitas, pusing, keluhan kognitif yang mengakibatkan kesulitan dengan tugas sekolah, dan perubahan suasana hati.

"Kami tidak tahu kapan waktu pemulihan akan tiba, tetapi banyak dari pasien kami mengalami perbaikan gejala dari waktu ke waktu," kata Dr. Morrow dan Dr. Malone, dilansir Fox News, Jumat (13/8).

Klinik tersebut telah merawat sekitar 20-30 pasien Covid-19 yang berusia di bawah 21 tahun, namun jumlah anak yang menunggu perawatan masih bertambah. Pasien yang mengalami perbaikan menerima beberapa terapi dan mengikuti rencana perawatan berdasarkan penilaian awal dan berkelanjutan.

Gejala Long Covid dipicu juga oleh kondisi psikologis pasien - (Republika)



Para ahli mengatakan, tidak jelas apakah varian delta menyebabkan penyakit Covid-19 yang lebih parah di antara anak-anak. Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka di negara itu, mencatat bahwa varian delta sangat menular, yang akan mengakibatkan infeksi tambahan dan rawat inap di antara anak-anak.

"Tidak ada keraguan bahwa ada lebih banyak anak yang terinfeksi," kata Fauci saat memberikan pengarahan di Gedung Putih, Kamis (12/8).

Soal tingkat keparahan penyakit, Fauci menyebut, ada beberapa penelitian, sebagian besar internasional, yang mengindikasikan varian delta lebih parah pada orang dewasa. Varian delta menyebabkan persentase rawat inap yang lebih banyak dan penyakit yang lebih parah.

"Berkenaan dengan anak-anak, ini mungkin saja terjadi, tetapi kami tidak melihat ini secara pasti. Satu-satunya hal yang kami tahu pasti adalah bahwa lebih banyak infeksi berarti lebih banyak anak akan dirawat di rumah sakit," jelas Fauci.

 
Berita Terpopuler