Masjid India Buka Ruang Operasi Bagi Orang Miskin Gratis

Masjid Omar Shifa saat ini telah menjalankan pusat perawatan kesehatan.

EPA-EFE/RAJAT GUPTA
Masjid di India (Ilustrasi)
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  HYDERABAD -- Sebuah masjid di Shaheen Nagar, India, membuka ruang operasi (OT) untuk prosedur operasi bedah kecil. Inisiatif ini seperti jawaban atas doa orang-orang miskin yang menderita di Kota Tua.

Baca Juga

Keberadaan ruang operasi (OT) di masjid ini merupakan satu-satunya yang berada di luar Rumah Sakit Umum Osmania (OGH) di Kota Tua, di mana operasi dilakukan secara gratis.

Dilansir di Times of India, Kamis (12/8), Masjid Omar Shifa saat ini telah menjalankan pusat perawatan kesehatan. Mereka membuka layanan medis OT yang lebih baik bagi masyarakat miskin.

Tim dokter yang berdedikasi menjalankan ruang operasi ini berjalan dengan dana dari LSM American Muslim Physicians of Indian Origin (AMPIO).

Selain layanan operasi, masjid juga menjalankan klinik gigi, pusat komunitas oftalmologi dan meja konsultasi untuk penyakit tidak menular.

 

 

Semua layanan medis ini gratis untuk semua masyarakat dari lintas agama. LSM Kota Helping Hand Foundation (HHF) mengelola ruang operasi dan fasilitas medis lainnya.

“Sebagian besar wilayah di sekitar masjid menghadapi banjir tahun lalu, dan terus menghadapi masalah saluran air yang meluap. Akibatnya, daerah kumuh ini menderita endemik penyakit yang terbawa air dan penyakit kulit," kata wali pengelola HHF, Mujtaba Hasan Askari.

HHF disebut bekerja sama dengan AMPIO dan telah mengurus kebutuhan kesehatan masyarakat di lebih dari 20 permukiman kumuh.

Dengan sekitar 700 pasien setiap hari, pusat kesehatan ini hampir seperti rumah sakit mini untuk orang miskin.  Kebanyakan pasien datang karena diabetes, hipertensi dan penyakit kronis lainnya.

Mengingat komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit dan gaya hidup seringkali memerlukan prosedur pembedahan yang kebanyakan tidak mampu diraih orang-orang miskin, ruang operasi di masjid ini berusaha menangani bagian tersebut.

 

 

Sekitar 3 persen penderita diabetes yang berkunjung mengalami kondisi kaki diabetik. Kasus pasien dengan lipoma, keloid, kuku tumbuh ke dalam, fibroadenoma jinak, luka bakar, kista sebaceous dan bisul yang tidak sembuh juga dilaporkan terjadi secara teratur.

"Higiene yang buruk dan ketidakpatuhan terhadap pengobatan menyebabkan komplikasi pada banyak pasien yang memerlukan intervensi bedah,” kata ahli bedah umum di klinik masjid, Dr Arif Hussain.

 

Sejauh ini, ia menyebut 25 operasi kecil telah dilakukan di ruang operasi masjid. 

 

 
Berita Terpopuler