Diburu Aparat, Aktivis Myanmar Tewas Lompat dari Gedung

Para aktivis itu melompat untuk menghindar kejaran tentara Myanmar.

Anadolu Agency
Ilustrasi: Tentara Myanmar.
Rep: Dwina Agustin Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- Sebanyak lima orang melompat dari sebuah gedung apartemen di kota utama Myanmar, Yangon, dalam upaya untuk melarikan diri dari serangan pasukan keamanan pada Selasa (11/8).  Insiden tersebut terjadi di distrik Botahtaung di Yangon.

Laporan media mengatakan, sedikitnya dua orang meninggal sementara yang lain terluka parah dan dibawa ke rumah sakit. Portal berita Myanmar Now menunjukkan foto tiga orang tergeletak tak bergerak di tanah di sebuah gang.

Baca Juga

Laporan Radio Free Asia yang didanai Amerika Serikat mengatakan, empat pria dan seorang perempuan yang terlibat dalam insiden tersebut kemudian jadi korban. BBC Burma dan Myanmar Now mengatakan kelima orang itu melompat dari lantai tiga.

Tin Zaw yang merupakan ayah dari salah satu korban, mengatakan bahwa putranya yang berusia 27 tahun telah ditangkap oleh pasukan keamanan pada Februari tetapi dengan bantuannya telah dibebaskan. Dia mengatakan putranya tidak pernah tertarik pada politik sebelum kudeta, tetapi sejak pengambilalihan militer telah mencoba melawan junta.

"Tidak ada organisasi besar di belakangnya," kata Tin Zaw seraya menambahkan bahwa dia bangga dengan putranya.

Suami dari seorang perempuan berusia 29 tahun yang juga diyakini termasuk di antara korban tewas, Soe Myat Thu, mengatakan belum menerima jenazahnya istrinya. "Saya merasa sangat sedih karena istri saya meninggal. Dia meninggalkan seorang putri," katanya.

Kantor berita berbahasa Burma mengutip militer yang mengatakan gedung itu telah digerebek setelah mendapat informasi bahwa bom rakitan sedang dibuat dan tiga lainnya juga telah ditangkap. Klaim tersebut tidak bisa dikonfirmasi dan seorang juru bicara militer tidak menjawab panggilan untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Tapi, laporan tentang insiden tersebut telah mengejutkan banyak orang di Myanmar. Meme tentang peristiwa itu menjadi viral di media sosial termasuk salah satu yang menunjukkan lima siluet orang melompat dari gedung ke bidang bunga matahari kuning cerah.

Pemimpin protes dan aktivis Myanmar, Thinzar Shunlei Yi, mengatakan bahwa kelima orang itu tampaknya melompat daripada menghadapi kemungkinan penahanan atau penyiksaan jika tertangkap. "Jika mereka bisa melakukannya, mereka akan bebas. Jika mereka tidak bisa, mereka akan mati," katanya.

Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 965 orang sejak kudeta. Junta telah membantah jumlah korban setinggi itu dan mengatakan bahwa banyak tentara juga tewas.

 
Berita Terpopuler