Studi Ungkap Bahaya Diet Keto Bagi Kesehatan

Studi mengungkap diet keto baik diaplikasikan sebagai bagian dari terapi komprehensif

www.freepik.com
Diet keto (ilustrasi).
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet ketogenik atau diet keto merupakan salah satu tren pengaturan pola makan populer, khususnya di antara orang-orang yang sedang menurunkan berat badan. Diet keto diyakini dapat membantu menurunkan berat badan dengan lebih cepat dengan cara membuat tubuh masuk ke dalam ketosis.

Menurut Harvard Medical School, diet keto memfokuskan sebagian besar asupan kalori dari lemak. Diet ini juga sangat minim akan asupan karbohidrat. Sedangkan konsumsi protein dalam diet keto termasuk dalam tingkat yang sedang.

Baca Juga

Diet ini mulanya hanya digunakan untuk mengurangi frekuensi kejang epilepsi pada anak. Akan tetapi, belakangan ini diet keto juga kerap digunakan untuk menurunkan berat badan.

"Hanya jangka pendek yang diteliti, dan hasilnya beragam. Kami tidak tahu bila (diet keto) bekerja untuk jangka panjang, atau apakah itu aman dilakukan," ungkap ahli gizi sekaligus direktur Departemen Ilmu Gizi dari Brigham and Women's Hospital yang berafiliasi dengan Harvard Kathy McManus.

Sebuah studi terbaru berskala besar juga menyoroti risiko dari penerapan diet keto, khususnya dalam jangka panjang. Studi yang diterbitkan melalui Frontiers of Nutrition ini menyajikan ulasan paling komprehensif sejauh ini mengenai diet keto dan dampaknya bagi kesehatan, di samping penurunan berat badan.

Sejauh ini, diet keto diklaim dapat menurunkan risiko beberapa penyakit seperti kanker, Alzheimer, dan penyakit jantung. Pada kenyataannya, bukti ilmiah hanya menunjukkan bahwa diet keto baik diaplikasikan sebagai bagian dari terapi komprehensif untuk epilepsi.

Tak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa diet keto dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, kaker, dan penyakit Alzheimer. Diet keto pun diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau kolesterol LDL pada banyak pasien.

Dampak buruk lain yang ditemui oleh tim peneliti adalah diet keto dapat mempercepat terjadinya gagal ginjal pada penderita penyakit ginjal. Tim peneliti juga menyoroti adanya potensi keterkaitan antara diet keto yang diterapkan oleh ibu hamil dengan risiko kelainan tabung saraf pada bayi yang dilahirkan.

"Diet keto (yang umum dilakukan kebanyakan orang) merupakan bencana yang mendorong terjadinya penyakit. Tinggi akan daging merah, daging olahan, dan lemak jenuh, resep untuk kesehatan yang buruk," jelas ketua peneliti sekaligus manajer program edukasi ilmu gizi dari Physicians Committee for Responsible Medicine Lee Crosby RD, seperti dilansir EatThis.

Selain itu, Crosby mengatakan diet keto dapat meningkatkan risiko penyakit kronis secara umum. Terkait penurunan berat badan, Crosby mengatakan diet keto tak lebih efektif dibandingkan diet-diet penurunan berat badan lainnya.

Crosby dan tim peneliti lebih menganjurkan pendekatan yang lebih sehat untuk penurunan berat badan. Pendekatan yang lebih sehat ini meliputi konsumsi kalori secukupnya dan memperbanyak konsumsi makanan protektif, seperti sayur, buah, legum, dan biji-bijian utuh.

 
Berita Terpopuler