Erick Ungkap Strategi BUMN Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Menteri BUMN Erick Thohir pastikan perusahaan pelat merah jaga momentum ekonomi

Republika/Abdan Syakura
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan perusahaan-perusahaan pelat merah terus menciptakan job creation atau membuka lapangan kerja dan menjaga iklim investasi dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan perusahaan-perusahaan pelat merah terus menciptakan job creation atau membuka lapangan kerja dan menjaga iklim investasi dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kata Erick, BUMN telah membuka kesempatan kerja untuk generasi muda dan talenta terbaik, termasuk putra-putri Papua dan juga para penyandang disabilitas untuk BUMN seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, Hutama Karya, Kimia Farma, PNM, Telkom, hingga Pelindo.

"Dalam pengembangan talenta, saya memastikan kesetaraan gender terjadi di mana target direksi wanita sebanyak 15 persen dan diharapkan menjadi 25 persen pada 2023 dan direksi milenial 5 persen pada saat ini dan 10 persen pada 2023," ujar Erick saat webinar bertajuk "Sinergi Menjaga Momentum dan Optimisme Pemulihan Ekonomi" di Jakarta, Jumat (6/8).

Erick menilai generasi milenial bukan sebagai beban dan ancaman, melainkan inspirasi, energi membawa inovasi, dan penggerak kemajuan transformasi di BUMN. Erick menyebut generasi muda harus diberikan kesempatan tidak sekadar sebagai eksekutor, tetapi juga sebagai pemikir dan pemimpin.

Dalam penciptaan lapangan kerja, lanjut Erick, BUMN telah menarik investasi asing dari perusahaan global senilai 2,1 miliar dolar AS untuk proyek gasifikasi batubara yang akan menyerap 10 ribu tenaga kerja. Erick juga mengaku terus mendorong terciptanya ekosistem dan ekonomi hijau melalui ecolifestyle yang bertujuan untuk menciptakan tempat tinggal yang lebih baik bagi generasi masa depan dengan membentuk Indonesia Baterry Corporation yang akan berperan dalam ekosistem baterai listrik dengan fokus bisnis dari hulu ke hilir, mulai dari pembuatan baterai, energi storage sistem, hingga battry recycling yang bermitra dengan pemain global dengan estimasi investasi sebesar 14 miliar dolar AS.

"Selain itu juga bekerja sama dengan Indonesia Investment Authority, kebetulan saya bersama ibu Menkeu merupakan salah satu pengawas di situ dan ini bertujuan untuk menghimpun pendanaan dan investor terhadap proyek strategis BUMN," ucap Erick.

 

Erick berharap akselerasi pendanaan dapat mengoptimalkan aset BUMN sehingga transparan dan meningkatkan pembangunan infrastruktur tanpa utang. Erick menyebut BUMN sebagai lokomotif ekonomi dan pembangunan harus terus membangun ketangguhan dan pertumbuhan agar bisa mendorong ekonomi yang tumbuh dan Indonesia yang tangguh sehingga meski ada reorientasi peta jalan BUMN hingga tahun 2024, agenda restrukturisasi dan transformasi harus tetap berjalan. 

"Pembentukan holding-holding BUMN tetap berjalan yang mana pembentukan holding ini untuk menciptakan nilai tambah, efisiensi, dan penguatan rantai pasok, inovasi bisnis model agar tetap kompetitif baik saat covid maupun pascacovid," ungkap Erick.

Erick juga menekankan pentingnya menjalin kerja sama research and development dengan universitas dan lembaga pendidikan terbaik di Indonesia dalam hal teknologi.

 

"Saya berharap momentum pertumbuhan ekonomi pada triwulan kedua 2021 yang sangat baik perlu dijaga momentumnya oleh semua kalangan. Kita adalah bangsa yang tangguh, saya optimistis kita bisa bekerja sama dan saling berkolaborasi untuk melalui berbagai tantangan ke depan dan menjaga ketangguhan ekonomi kita di kuartal mendatang," kata Erick menambahkan.

 
Berita Terpopuler