Pakar Cemaskan Klaim Berlebihan Terhadap Khasiat Probiotik

Probiotik dipromosikan melebihi fakta ilmiah sebenarnya.

Pixabay
Susu probiotik. Para produsen berlomba-lomba mengklaim produk probiotiknya dapat membantu pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, bahkan meningkatkan suasana hati.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minat publik terhadap produk suplemen probiotik kian meningkat, bahkan jauh lebih hype daripada sains sendiri. Probiotik mengandung strain bakteri menguntungkan yang hidup atau mati.

Para produsen berlomba-lomba mengklaim produknya dapat membantu pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, bahkan meningkatkan suasana hati. Ada juga yang disebut bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Menanggapi itu, para ahli mengkhawatirkan pemasaran suplemen melampaui sains yang sebenarnya. Memang ada bukti yang menunjukkan probiotik dapat membantu kondisi pencernaan tertentu, tapi tetap ada banyak pertanyaan.

Baca Juga

Masalahnya, studi tentang probiotik ada di mana-mana. Riset mungkin menggunakan strain probiotik, dosis, atau rejimen pengobatan berlainan sehingga sulit membandingkan, menyatukan data, serta menganalisis hasilnya.

Respons pasien terhadap perawatan probiotik bervariasi dalam setiap penelitian. Selain itu, dokter ilmuwan di University of Chicago di Amerika Serikat, Eugene Chang, mengatakan banyak penelitian tentang probiotik dirancang dengan buruk.

Tidak sedikit periset yang gagal melakukan pemantauan apakah peserta juga mengonsumsi obat selain probiotik. Ada riset dengan jumlah peserta amat kecil, selain besarnya variabilitas dalam kesehatan, gaya hidup, dan faktor lain.

Hal tambahan yang membuat sangsi, tentu saja karena setiap orang memiliki mikrobioma yang berbeda. "Itu membuat data sangat sulit untuk ditafsirkan," kata Chang, dikutip dari laman Popular Science.

Meskipun probiotik berpotensi punya efek baik pada tubuh, perlu diingat manfaat itu hanya bertahan selama mengonsumsi suplemen. Ada jenis probiotik tertentu yang membantu, tetapi juga ada yang tidak.

Kabar baiknya, secara umum probiotik aman dikonsumsi. Profesor ilmu farmasi di University of Southern California di Amerika Serikat, Roger Clemens, percaya probiotik tidak memberikan efek samping terhadap orang yang sehat.

Dengan catatan, produk suplemen probiotik sudah melalui tinjauan ilmiah. Hal yang dia cemaskan adalah jika produk belum ditinjau keamanannya. Itu sebabnya konsumen harus memeriksa ulang jenis bakteri yang ada dalam produk.

Clemens mengingatkan agar konsumen menyadari bahwa klaim di kemasan produk dan rak-rak pasar swalayan tidak sepenuhnya didasarkan pada sains. "Dari sudut pandang saya, ada yang menyesatkan bagi masyarakat," ujarnya.

 
Berita Terpopuler