Diet Rendah Karbo Bantu Diabetesi Terlepas dari Obat

Penelitian mengungkap kaitan diet rendah karbo dengan remisi diabetesi tipe 2.

Republika/Wihdan Hidayat
Pola makan (Ilustrasi). Diet rendah karbohidrat dapat membantu diabetesi mencapai kondisi bebas obat.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesuai perkiraan International Diabetes Federation (IDF), dunia akan memiliki 642 juta pengidap diabetes pada 2040. Diabetes tipe 2 adalah kondisi medis jangka panjang yang serius.

Diabetes tipe 2 dapat mengancam jiwa. Akan tetapi, jika dirawat dengan hati-hati, penyakit ini bisa dikelola atau bahkan menormalkan kadar gula darahnya tanpa bantuan obat.

Baca Juga

Dr David Unwim dari Norwood Surgery di Southport, Inggris mengklaim sejumlah besar pasiennya telah mengalami remisi setelah melakukan satu perubahan sederhana pada diet mereka. Ia bahkan telah melihat pasiennya yang ke-100 dengan diabetes tipe 2 dalam kondisi remisi setelah menjalani diet rendah karbohidrat.

"Sampai 2012, saya belum pernah sekalipun melihat remisi bebas obat pada pasien diabetes tipe 2 dan bahkan tidak tahu kalau itu adalah sesuatu yang mungkin terjadi," kata dr Unwim, dikutip dari laman Times Now News, Jumat.

Menurut dr Unwim, banyak sekali yang harus dipelajari soal diabetes. Begitu mempelajarinya lebih lanjut dan mencari metode untuk menaklukkannya tanpa menggunakan obat-obatan, ia menjadi semakin tercerahkan.

"Saya dulu mengikuti pedoman konvensional dan menyalahkan pasien saya jika apa yang saya berikan tidak berhasil," ujar dr Unwim.

Menurut dr Unwim, ia kini menyadari kekeliruan pada pendekatan konvensional perawatan diabetes. Ia menemukan bahwa kuncinya bukan pada obat semata.

"Selama ini jalan keluar kita dari penyakit kronis cuma mengandalkan obat-obatan, tapi luput memikirkan penyebab sebenarnya," kata dr Unwim.

Hasil pengamatan dr Unwim selaras dengan serangkaian penelitian yang menghubungkan diet rendah karbohidrat dengan tingkat remisi yang lebih tinggi di antara orang-orang pengidap diabetes tipe 2. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal pada bulan Januari menemukan bahwa menjalani diet rendah karbohidrat secara ketat selama enam bulan dikaitkan dengan tingkat remisi yang lebih tinggi pada penyandang diabetes tipe 2.

Sebuah penelitian dilakukan untuk memeriksa mana dari dua diet yang aman dan efektif. Diet rendah karbohidrat (diet sangat rendah karbohidrat) atau kontrol diet (kebanyakan diet rendah lemak).

Diet rendah karbohidrat adalah diet rendah karbohidrat. Itu berarti Anda membatasi biji-bijian, sayuran bertepung, gula, dan sumber karbohidrat lainnya. Alih-alih mengonsumsi karbohidrat, makanlah lebih banyak protein dan lemak untuk memenuhi kebutuhan kalori Anda.

Sementara itu, diet tanpa karbohidrat adalah versi ekstrem dari diet rendah karbohidrat. Diet ini menghilangkan hampir semua  karbohidrat, termasuk biji-bijian, buah-buahan, dan sebagian besar sayuran.

Penelitian ini menggunakan data dari 23 percobaan acak yang melibatkan 1.357 peserta menunjukkan bahwa remisi diabetes, penurunan berat badan, dan efek samping dilaporkan pada enam dan 12 bulan. Pasien dengan diet rendah karbohidrat mencapai tingkat remisi diabetes yang lebih tinggi dalam enam bulan dibandingkan dengan pasien dengan diet dalam kelompok kontrol.

Jauh sebelum penemuan insulin, diet yang menekankan pembatasan karbohidrat telah digunakan secara luas dalam pengelolaan diabetes. Jika Anda khawatir tentang makan lebih banyak lemak saat menghilangkan sebagian besar atau semua karbohidrat, ingat saja bahwa dari semua makronutrien, lemak memiliki efek terkecil pada kadar gula darah dan insulin.

Pengidap diabetes tipe 2 perlu mengelola dan membalikkan kondisinya dengan pengawasan dan perawatan dokter yang baik. Kuncinya melibatkan tiga langkah, yaitu mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, berolahraga, dan menurunkan berat badan berlebih.

Makanan apa saja yang mengandung karbohidrat tinggi? Berikut di antaranya:

  • Roti dan biji-bijian
  • Sayuran bertepung seperti kentang, bit
  • Pasta
  • Kacang polong
  • Madu
  • Yoghurt
  • Keripik atau kerupuk
  • Susu dan produk susu
  • Beras
  • Gula, permen
  • Minuman manis dan bersoda
  • Kue, biskuit
  • Kental manis
  • Sereal sarapan

 
Berita Terpopuler