Biles, Pelecehan Seksual, dan Masalah Kesehatan Mental Atlet

Mundurnya Biles menyoroti pentingnya melindungi kesehatan mental dalam olahraga.

EPA
Atlet senam Amerika Serikat, Simone Biles, memutuskan mundur dari Olimpiade 2020 Tokyo karena masalah kesehatan mental.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Senam (Gimnastik) Amerika Serikat (AS) memberikan pernyataan soal keputusan mundur Simone Biles dari seluruh putaran final individu Olimpiade 2020 Tokyo. Keputusan itu dilatarbelakangi atas upaya Biles dalam penyembuhan masalah kesehatan mental.

"Kami dengan sepenuh hati mendukung keputusan Simone Biles dan memuji keberaniannya dalam memprioritaskan kesehatan," kata USA Gymnastics dalam sebuah pernyataan dikutip The Athletic, Rabu (28/7).

Dalam pernyataannya, Federasi Senam AS menjelaskan keputusan mengenai apakah Biles akan berlomba dalam final nomor-nomor perorangan bakal diambil setelah melewati evaluasi harian.

Nantinya, Jade Carey akan menggantikan peran Biles dalam final nomor semua alat. Pihak federasi pun mengaku keberanian Biles melakukan keputusan itu menunjukkan mengapa dirinya patut menjadi panutan banyak orang.

Keputusan Biles menarik diri dari all-around terjadi setelah mundur dari final beregu putri Selasa (27/7) kemarin. Superstar berusia 24 tahun itu tiba-tiba tercoret dari kompetisi setelah melewatkan satu rotasi dengan alasan masalah kesehatan mental.

"Setelah pertunjukan yang saya lakukan, saya tak ingin melanjutkannya. Saya tidak terlalu percaya diri lagi, mungkin karena semakin tua," kata Biles menjelaskan dilansir Marca.

Pesenam asal Negeri Paman Sam yang sukses mengalungkan empat medali emas Olimpiade itu menambahkan, harapan masyarakat Amerika Serikat membuat dirinya semakin terbebani. "Saya benar-benar merasa seperti saya memiliki beban dunia di pundak saya pada waktu-waktu tertentu," sambungnya.

Biles kemudian berbicara dengan pelatih tim dan pelatihnya, Cecile Landi, dan memberitahu bahwa tim harus terus berjalan tanpa dirinya. Ia juga tak berharap lebih kepada tim dengan menuntut untuk mendapatkan medali emas.

Jutaan pasang mata di dunia lantas bertanya mengapa Biles memutuskan untuk menarik diri di usianya yang terbilang muda. Berbagai teka-teki seperti kondisi persiapan yang tak sempurna, hingga mengalami cedera pada penampilan perdananya menyeruak.

Baca Juga

Namun Biles sekali lagi menegaskan, penyebabnya bukan dari segi teknis ketika berada di atas matras (arena). Ia mengaku merasa tidak sehat secara mental untuk bersaing dengan lawan.

Faktor lain yang membuat Biles semakin terjerembab dalam pusaran depresi adalah ia merupakan korban penyintas pelecehan seksual yang dilakukan oleh mantan dokter tim senam AS, Larry Nassar, pada 2018 lalu.

"Luar biasa sulit untuk menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman buruk ini dan semakin menghancurkan hati saya, dengan saya tengah bekerja untuk memenuhi mimpi bertarung di Olimpiade Tokyo 2020. Saya harus kembali secara kontinyu ke fasilitas latihan yang di mana saya pernah dilecehkan (Larry Nassar)," demikian pernyataan Biles beberapa waktu lalu.

Proses bersaing di Olimpiade ini khususnya juga menambah tingkat kerumitan, kebingungan, dan kecemasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seiring dengan tekanan untuk tampil di bawah ekspektasi dunia, para atlet juga berkompetisi di bawah bayang-bayang pandemi Covid-19.

Mundurnya Biles menyoroti pentingnya melindungi kesehatan mental dalam olahraga. Selain Biles, petenis Jepang Naomi Osaka menarik diri dari Prancis Terbuka dan Wimbledon karena alasan kesehatan mental.

Nahasnya lagi, pembawa obor api Olimpiade Tokyo 2020 itu terpaksa tersingkir dari wakil non-unggulan asal Republik Ceska, Marketa Vondrousova, Selasa (27/7) kemarin.

Legenda renang Olimpiade Michael Phelps adalah salah satu tokoh yang mendukung keputusan Biles untuk memprioritaskan kesehatan mentalnya. Phelps sendiri sempat mengalami masa sulit untuk aktualisasi diri terutama saat berjuang melawan depresi.

Atlet Olimpiade paling sukses sepanjang sejarah itu berharap Biles dan Osaka dapat mengatasi situasi sulit dengan berpikir positif dan menjauhkan pikiran negatif.

 
Berita Terpopuler