Kuartal II, Laba Bersih Unilever Turun Rp 600 Miliar

Penjualan bersih Unilever Indonesia turun Rp 1,5 triliun secara year on year

unilever.co.id
Gedung Unilever Indonesia. Penjualan bersih Unilever Indonesia turun Rp 1,5 triliun secara year on year
Rep: Retno Wulandhari Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Unilever Indonesia Tbk membukukan perlambatan kinerja sepanjang semester I 2021. Penjualan domestik turun 7,3 persen pada tahun berjalan Juni 2021, sehingga penjualan bersih pun turun dari Rp 21,7 triliun menjadi Rp 20,2 triliun secara tahunan atau year-on-year (YoY). 

Penurunan penjualan turut berdampak pada perolehan laba bersih emiten berkode saham UNVR ini. Pada kuartal II 2021, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3 triliun dengan kategori makanan menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan. Perolehan tersebut turun 15,8 persen dari Rp 3,6 triliun secara YoY.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk, Ira Noviarti, menyampaikan, pertumbuhan pasar FMCG belum sepenuhnya pulih karena pandemi Covid-19. Ini menyebabkan konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori basic. 

"Berbagai tantangan tersebut tentunya mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari Perseroan. Kondisi ini juga ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk," kata Ira dalam keterangannya, Jumat (23/7). 

Ira menegaskan, Unilever Indonesia saat ini memilih fokus pada masa depan. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, Ira menjelaskan, perseroan memiliki strategi yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. 

Menurut Ira, perseroan telah menyiapkan setidaknya lima strategi yang menjadi prioritas. Pertama, perseroan mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen. Kedua, perseroan memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment.

Ketiga, Unilever Indonesia memperkuat kepemimpinan dalam inovasi dan future channel. Keempat, perseroan menerapkan E-Everything di semua lini termasuk penjualan, operasional, dan pengolahan data. Terakhir, perseroan menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.

Seiring dengan dinamika segmen konsumen tanah air terkini, menurut Ira, perseroan akan menjawab kebutuhan konsumen di value segment seperti Bango Rp 3000 serta premium segment melalui berbagai inovasi yang digerakkan oleh pakar-pakar terbaik di bagian product research and development di berbagai kategori.

 

Beberapa inovasi dalam premium segment yang telah dan akan diluncurkan dalam waktu dekat, antara lain termasuk peluncuran Baby Dove untuk meraih potensi besar di market bayi; peluncuran range Sensitive Expert berkekuatan teknologi terdepan Active Remin Complex, hasil dari 10 tahun riset bersama Dokter Gigi kelas dunia; dan daging vegetarian The Vegetarian Butcher dari Unilever Food Solutions (UFS), untuk menjawab demandopsi makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

Sementara itu, proses produksi, pengiriman, dan penjualan yang terintegrasi melalui strategi E-Everything akan memastikan infrastruktur operasional yang lebih mulus dan tahan banting, dengan jangkauan lebih luas. Toko-toko kelontong dalam ekosistem Perseroan saat ini sudah bertransaksi menggunakan aplikasi Sahabat Warung.

Selain itu, official store Perseroan juga telah dan terus bertumbuh di berbagai platform E-commerce terdepan di Indonesia. Sejalan dengan komitmen global yang tertuang dalam Unilever Compass, Perseroan akan terus menjadi yang terdepan dalam praktik bisnis berkelanjutan. 

"Praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bukan lagi strategi pendukung, melainkan strategi utama untuk pertumbuhan bisnis kami," kata Ira.

Ira mengatakan, meski paruh pertama 2021 masih penuh tantangan, pihaknya  optimistis dengan strategi perseroan untuk menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara jangka panjang. 

 

"Ini adalah masa yang tidak mudah dilalui bagi kita semua tetapi Perseroan telah dan akan terus bersama Indonesia. Kami optimis bahwa jika semua pihak menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh, bersama kita akan melewati masa sulit ini dan perekonomian Indonesia akan kembali bangkit," tutup Ira.

 
Berita Terpopuler