Kota Merv, Ibu Kota Kawasan Timur Dinasti Abbasiyah (I)

Di bawah pemerintahan Abbasiyah, Merv ditetapkan sebagai ibu kota kawasan timur.

www.wmf.org/
Merv
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, Letak geografis Merv yang berada di antara Asia Barat dan Timur, juga China. Di bawah pemerintahan Abbasiyah, Merv ditetapkan sebagai ibu kota kawasan timur

Baca Juga

Para ahli geografi Islam mencatat, pada masa keemasannya Merv merupakan kota dengan sistem pertanian dan irigasi yang sangat terorganisasi. Kota ini menerapkan sistem irigasi dan bendungan dengan pasokan air yang diatur dengan alat ukur.

Kemakmuran Merv berlangsung pada abad kedelapan hingga ke-13. Ahli geografi al-Muqaddasi mengatakan, pada paruh kedua abad ke-10 kota ini sempat mengalami kehancuran.

Kala itu, pinggiran kota hancur, begitu pula benteng pertahanan kota. Tapi, pada abad berikutnya, di bawah Kesultanan Seljuk, benteng itu diperbaiki dan dibangun lebih besar.

 

 

Pada abad ke-11 Merv dinobatkan sebagai pusat perekonomian dan perdagangan. Saat itu, banyak sekali pasar, toko-toko pengrajin, penukaran uang, pembuat emas, penenun, tukang tembaga, hingga pengrajin tembikar.

Kota ini juga punya banyak masjid, madrasah, dan bangunan-bangunan administrasi negara. Maka, tak aneh jika kota ini juga disebut sebagai pusat peradaban.

Salah satu yang terkenal dari Merv adalah produk tekstilnya, sutra berkualitas tinggi, dan sekolah-sekolahnya yang unggul. Dianugerahi kekayaan sumber daya alam membuat Merv jadi salah satu penghasil kapas dan produk bahan mentah dengan tingkat ekspor yang bagus.

Yaqut al-Hamawi, ahli geografi terkemuka (wafat 1229 M), menghabiskan dua tahun hidupnya di Merv. Dia mengunjungi berbagai perpustakaan di sana.

 

Dia mengatakan, pada 1216 hingga 1218, terdapat 10 perpustakaan besar di kota itu. Menurut dia, ada salah satu wilayah di Merv yang menjadi sumber bagi bahan-bahan kamus geografinya.

"Sesungguhnya, aku ingin sekali tetap tinggal dan hidup dan mati di sana," tulisnya sebagaimana dilansir laman muslimheritage.com.

Dia juga mengatakan, kota itu memiliki dua perpustaan lain yang berada di dua masjid besar yang mampu menampung sekitar 12 ribu buku atau lebih. Ada juga perpustakaan Sharaf al-Mulk yang menjadi satu komponen dengan madrasah Nizam al-Mulk.

Perpustakaan yang lebih tua didirikan pada masa pemerintahan Dinasti Samaniyah (kesultanan Sunni Iran) pada 819 hingga 999.

 
Berita Terpopuler