KKP Bagikan 50 Ton Pakan Ikan ke Pembudi Daya Ikan NTB-NTT

KKP menyebut distribusi pakan ikan bagian dari insentif selama pandemi Covid-19.

ANTARA
Pembudi daya ikan nila memberi makan ikan peliharaannya di kolam. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan pakan ikan mandiri sebanyak 50 ton kepada sejumlah Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pakan ikan mandiri yang disalurkan merupakan hasil produksi dari unit kerja Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyalurkan bantuan pakan ikan mandiri sebanyak 50 ton kepada sejumlah Kelompok Pembudi Daya Ikan (Pokdakan) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Pakan ikan mandiri yang disalurkan merupakan hasil produksi dari unit kerja Balai Perikanan Budi Daya Air Tawar (BPBAT) Tatelu.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, KKP, Tb Haeru Rahayu menjelaskan pendistribusian bantuan seperti benih dan pakan ikan menjadi salah satu insentif bagi pembudi daya di masa pandemi Covid-19 agar usaha perikanan budi daya di masyarakat dapat terus berjalan. 

"Selain itu, kelancaran produksi perikanan dapat terus menjaga pasokan ikan di masyarakat sebagai sumber gizi dan protein dengan harga terjangkau," ujar Haeru dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (21/7).

Haeru menilai penggunaan pakan ikan berkualitas dapat menjamin mutu hasil produksi sehingga meningkatkan kepercayaan pasar akan kualitas produk perikanan dalam negeri. 

"Kepercayaan konsumen akan produk perikanan lokal akan berimbas kepada peningkatan kapasitas usaha di berbagai lini dari tingkat hulu hingga ke hilir," ucap Haeru.

Haeru juga berharap ketersediaan pakan secara kualitas dan kuantitas akan dapat terjamin kontinyuitasnya guna menjaga kelangsungan dan meningkatkan usaha budi daya di masyarakat. KKP, lanjut Haeru,  akan mengoptimalkan fungsi Unit Pelaksana Teknis (UPT) di berbagai daerah untuk selalu hadir dalam memenuhi kebutuhan pembudi daya akan pakan ikan berkualitas dengan harga yang terjangkau.

 

Kepala BPBAT Tatelu Fernando J Simanjuntak menyatakan BPBAT Tatelu terus berusaha mengoptimalkan produksi pakan ikan mandiri di BPBAT Tatelu melalui kegiatan perekayasaan sarana maupun prasarana budidaya agar mendapatkan formulasi pakan dengan kadar protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang maksimal.

"Selain itu, BPBAT Tatelu juga secara rutin mengadakan pembinaan teknologi dan manajemen pakan kepada kelompok penerima bantuan mesin pakan maupun kepada pembudidaya agar tingkat kelulusan hidup ikan yang dipelihara dapat lebih tinggi, serta keuntungan yang didapatkan dapat lebih maksimal," ujar Fernando.

Terkait bantuan pakan, Fernando menegaskan timnya memastikan dengan teliti agar bantuan yang disalurkan dapat tepat sasaran serta diberikan kepada kelompok yang benar-benar memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan. 

"Selain memberikan manfaat dalam meningkatkan produksi perikanan di Nusa Tenggara, kami harapkan bantuan yang diberikan dapat turut menekan tingkat stunting di Nusa Tenggara dengan menghadirkan asupan protein hewani yang melimpah kepada anak-anak di sana," ucap Fernando.

Pada 2021, BPBAT Tatelu berencana menyalurkan bantuan pakan ikan mandiri sebanyak 80 ton kepada pembudidaya di wilayah kerjanya. Selain bantuan pakan ikan mandiri, bantuan benih ikan seperti Ikan Lele, Nila, Tawes dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya juga turut didistribusikan oleh BPBAT Tatelu. Hingga pertengahan 2021, bantuan benih telah tersalurkan sebanyak 3,3 juta ekor dari target total sebanyak 6,8 juta ekor benih ikan.

 
Berita Terpopuler