Cara Rayi dan Dila Hadju Kenalkan Lingkungan ke Anak

Anak Rayi dan Dila kini telah berusia enam tahun.

Instagram Dila Hadju
Pasangan selebritas Rayi dan Dila Hadju terbiasa memilah sampah di rumah.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menerapkan kecintaan terhadap lingkungan kepada anak tentu bukan perkara mudah. Namun, pasangan musisi Rayi Putra dan Dila Hadju mampu mendidik anak semata wayangnya, Budi Abdulkadir (enam tahun), menjadi seorang yang peduli akan lingkungan.

Dila mengatakan bahwa proses pengenalan lingkungan kepada anak tidak bisa dilakukan secara instan. Menurut dia, orang tua harus mulai mengenalkan lingkungan sejak anak masih berusia nol, dan kemudian materinya bertahap disesuaikan dengan usia anak.

"Kalau saya sendiri, sejak usia nol sampai dua tahun, sudah mulai mengenalkan lingkungan dengan stimulasi indra, misalnya, penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan perasa mulut," kata Dila dalam konferensi pers virtual WWF, Ahad (18/7).

Baca Juga

Lalu, di usia dua hingga empat tahun, anak diperkenalkan dengan variasi alam beserta penghuninya serta sebab-akibat dasar. Dalam proses ini, menurut Dila, orang tua harus bisa sabar dalam menjawab dan menerangkan sesuatu kepada anak.

Dila melanjutkan, di usia empat hingga enam tahun, anak mulai diperkenalkan dengan siklus kehidupan. Misalnya, bagaimana awal mula pohon, hujan, dan siklus lainnya yang ada di sekitar kita.

"Itu yang coba kami terapkan pada anak kami, dengan memberikan berbagai stimulasi yang disesuaikan usia anak,” kata pendiri komunitas Tumbuh Hijau Urban itu.



Hal penting lainnya, menurut Rayi, orang tua harus mampu memberikan contoh dengan melakukan tindakan nyata. Misalnya, dengan memilah sampah dan menyediakan setidaknya tiga tempat sampah berbeda: organik, non-organik , dan residu. Proses memilah sampah dari rumah Rayi-Dila bahkan sudah diterapkan sebelum Budi lahir.

"Jadi seumur hidup dia (Budi) yang masih pendek ini, dia sudah terbiasa melihat orang tuanya memilah sampah dan kebiasaan itu pada akhirnya membuat dia jadi terlatih dan terbiasa juga. Jadi, misalnya, ketika dia mau buang kulit pisang, dia akan bertanya itu harus dibuang ke tempat sampah yang mana,” kata personel RAN tersebut.

 
Berita Terpopuler