Depok Tambah Kapasitas Tempat Karantina

Tempat karantina bertambah 400 untuk OTG dan gejala ringan.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Seorang ibu dan anak pasien OTG COVID-19 menjalani isolasi di Wisma Makara UI, Depok, Jawa Barat.
Rep: Rusdy Nurdiansyah Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menambah sebanyak 400 tempat tidur di tempat karantina pasien Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) dan bergejala ringan. Fasilitas tersebut berlokasi di Wisma Makara II Universitas Indonesia (UI).

"Penambahan tempat tidur tersebut diperuntukan bagi masyarakat yang rumahnya kurang representatif untuk melakukan isolasi mandiri (isoman)," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris, di Balai Kota Depok, Jumat (16/7).

Menurut Idris, penambahan tempat tidur merupakan upaya untuk terus meningkatkan pelayanan penanggulangan Covid-19 di Kota Depok. Selain itu, juga untuk mencegah terjadinya kondisi yang buruk saat isolasi di rumah yang tidak representatif.

"Kota Depok bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk penambahan tempat tidur di Makara II. Saat ini tempat tidur yang sudah dibuka sebanyak 233 tempat tidur, dan tengah dipersiapkan untuk pembukaan seluruhnya," terangnya.

Ia menjelaskan, untuk mendapatkan pelayanan isolasi di Wisma Makara II, ketentuannya sama seperti Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang UI. Pasien Covid-19 harus membawa rekomendasi/rujukan tertulis dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas setempat.

"Semoga upaya ini menjadi  bagian dari kerja keras kita  dan kerja sama kita  untuk bisa  menangani pandemi Covid-19," katanya.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler