Aplikasi Umma Hadirkan Kembali Kurban Digital

11 partner tergabung dalam program kurban digital di Umma seperti Rumah Zakat dan ACT

UMMA
Aplikasi Muslim Umma kembali meluncurkan program kurban digital bernama Segera Kurban. Tahun ini, terdapat 11 partner yang bekerja sama dengan kami dan bergabung dalam kolaborasi program ini
Rep: Imas Damayanti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tahun 2021 ini umat Muslim di Indonesia kembali harus merayakan Idul Adha di tengah pandemi Covid-19. Kondisi tersebut membuat banyak kegiatan harus dibatasi, termasuk prosedur dan tata cara ibadah kurban yang harus menyesuaikan. Untuk itu, aplikasi Umma kembali hadirkan program kurban digital di tahun ini.

Head Of Business Development umma Indonesia, Farah Rheina, mengatakan, meski dalam kondisi serba terbatas, bukan berarti niat baik berkurban jadi sulit terlaksana. Saat ini, kata dia, terdapat pilihan kurban digital yang mempermudah umat melaksanakan ibadah kurban tanpa perlu repot keluar rumah. Dengan hadirnya teknologi, transaksi berkurban dapat dilaksanakan dengan mudah meski orang yang berkurban tidak dapat keluar rumah.

“Mengulang kesuksesan pada tahun 2020 lalu, aplikasi Muslim Umma kembali meluncurkan program kurban digital bernama 'Segera Kurban'. Tahun ini, terdapat 11 partner yang bekerja sama dengan kami dan bergabung dalam kolaborasi program ini,” kata Farah dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (15/7).

Dia menjelaskan, program 'Segera Kurban' menjadi saluran untuk memudahkan pertemuan antara mereka yang hendak berkurban dengan lembaga maupun yayasan pelaksana dengan penyalur kurban. Pada tahun 2020, program kurban digital melalui Umma mencatat angka transaksi yang cukup baik. Untuk itu dia berharap Umma dapat memberikan kontribusi lebih baik lagi di tahun ini.

Farah mengatakan bahwa tak bisa dipungkiri bahwa situasi pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dikhawatirkan membuat semangat berkurban menurun. Melemahnya kondisi ekonomi akibat pemotongan gaji hingga maraknya jumlah pengangguran baru dapat memungkinkan membuat muzakki yang mau berkurban merasa berat atau melakukan pertimbangan yang selektif.

"Maka program Segera Kurban ini bisa mengakomodasi mereka yang mau berkurban meski kondisi keuangan terbatas. Karena produk kurban digital yang ditawarkan oleh partner-partner ini beragam, bahkan ada yang menawarkan kurban mulai dari Rp 1,4 jutaan," ujar dia.

 

Sebelas partner yang tergabung dalam program kurban digital di Umma antara lain Digiternak, Human Initiative, Rumah Zakat, Baznas, kitabisa, ACT, Ruang Insan Berbagi, Rumah Qurban, Inisiatif Zakat Indonesia, Qurban Nusantara dan Digizakat. Mereka hadir dengan program atau konsep kurban digital yang memiliki kelebihannya masing-masing.

“Sebut saja, ada yang menyalurkan daging dalam bentuk kalengan, penyaluran untuk anak yatim, penyaluran berdasarkan wilayah, bahkan ada yang menyalurkan kurban ke Palestina. Tinggal dipilih saja mana yang paling sesuai dengan keinginan yang mau berkurban, nyamannya yang mana," kata Farah.

Program 'Segera Kurban' pun, kata dia, dapat dijadikan alternatif solusi berkurban karena mempermudah mereka yang mau berkurban tanpa perlu repot mencari sendiri hewan kurban dan bingung dalam penyalurannya. Terlebih dengan hadirnya partner-partner 'Segera Kurban' di Umma yang merupakan yayasan dan lembaga terpercaya yang kredibilitasnya di bidang kemanusiaan maupun filantropi.

"Hanya dengan klik, kita bisa pilih hewan kurban, metode seperti apa yang diinginkan lalu bayar. Memotong banyak step, daripada repot cari-cari sendiri," kata Farah.

 

Adapun laporan berita acara pemotongan hingga penyaluran pun, menurut Farah, akan disampaikan dengan jelas dan transparan setelah kurban dilaksanakan. Farah berharap kurban digital melalui 'Segera Kurban' di Umma bisa menjadi pilihan, solusi berkurban yang tepat dan cepat.

 
Berita Terpopuler