Varian Delta Merebak, 7 Anak Dirawat di ICU Mississippi
Dua dari tujuh anak yang dirawat di ICU membutuhkan alat bantu untuk bertahan hidup.
REPUBLIKA.CO.ID, JACKSON — Pejabat tinggi kesehatan Mississippi, Amerika Serikat (AS) melaporkan ada tujuh anak di negara bagian itu yang harus dirawat di unit perawatan intensif (ICU) karena infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Bahkan, dua di antaranya harus menggunakan alat bantu pernapasan dan pendukung agar tetap bertahan hidup.
Thomas Dobbs, pejabat kesehatan Mississippi mengatakan, hampir seluruh kasus Covid-19 di negara bagian tersebut disebabkan oleh varian delta. Mayoritas pasien harus menjalani rawat inap, bahkan tak sedikit mengalami kematian, secara khusus bagi mereka yang belum mendapat vaksinasi.
"Kita membiarkan terlalu banyak delta yang beredar untuk mencapai wilayah kita yang paling rentan,” ujar Hobbs dalam sebuah pernyataan, dilansir Fox News, Kamis (15/7).
Dobbs mencatat bahwa tujuh persen dari kematian terkait Covid-19 antara 7 Juni hingga 5 Juli adalah terhadap individu yang telah divaksinasi. Ia mengatakan bahwa hal ini sangat mengkhawatirkan, menggarisbawahi ganasnya varian delta.
Lebih lanjut, penularan Covid-19 di kalangan masyarakat Mississippi terjadi dengan mudah untuk semua umur. Departemen kesehatan negara bagian itu menegaskan imbauan agar orang-orang berusia 65 tahun ke atas atau mereka yang memiliki kondisi gangguan kekebalan tubuh wajib menghindari pertemuan massal di dalam ruangan, bahkan sekalipun telah divaksinasi.
Tercatat, satu juta masyarakat di Mississippi telah divaksinasi penuh. Meski demikian, tingkat pemberian vaksin di negara bagian itu paling rendah di seluruh AS, dengan hanya 68.915 suntikan per 100 ribu orang diberikan.
Selama beberapa pekan terakhir, pejabat kesehatan AS memperingatkan bahwa komunitas dengan tingkat vaksinasi rendah akan tetap rentan terhadap varian virus. Terlebih, strain Delta diperkirakan 40 hingga 60 persen lebih mudah menular dibanding Alpha, yang telah mendominasi Negeri Paman Sam pada April.
Dalam upaya untuk mengatasi keraguan terhadap vaksin di antara sejumlah penduduk, Departemen Kesehatan Mississippi mulai pekan ini memblokir komentar di unggahan dari akun Facebook badan tersebut. Hal ini karena banyaknya informasi yang salah disebarkan.
"Bagian komentar di halaman Facebook kami semakin didominasi oleh informasi yang salah tentang Covid-19," kata Liz Sharlot, Juru Bicara Departemen Kesehatan Mississippi.
Sharlot mengatakan bahwa pihak berwenang tidak dapat membiarkan orang-orang yang dapat menyesatkan publik tentang keamanan, pentingnya, dan efektivitas vaksinasi.