9 Perkara Ini yang Pasti Dimiliki Para Nabi Allah SWT

Allah SWT berikan anugerah kepada para nabi dari pengikut setia hingga surga

Republika/Kurnia Fakhrini
Allah SWT berikan anugerah kepada para nabi dari pengikut setia hingga surga. Rasulullah SAW (ilustrasi)
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, — Setiap Nabi yang diutus Allah SWT selalu memiliki perkara penyerta baik yang melekat pada diri sendiri atau yang berasal dari orang lain. 

Baca Juga

Berikut sembilan hal yang dimiliki setiap nabi yang diutus Allah, sebagaimana dikutip dari laman Alukah: 

1. Pengikut 

حَدَّثَنَا زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَتْ الْأَنْصَارُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِكُلِّ نَبِيٍّ أَتْبَاعٌ وَإِنَّا قَدْ اتَّبَعْنَاكَ فَادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَ أَتْبَاعَنَا مِنَّا فَدَعَا بِهِ فَنَمَيْتُ ذَلِكَ إِلَى ابْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ قَدْ زَعَمَ ذَلِكَ زَيْدٌ 

Telah bercerita kepada kami dari Zaid bin Arqam, "Kaum Anshar berkata, "Wahai Rasulullah, setiap nabi memiliki pengikut dan kami telah menjadi pengikut baginda. Maka mohonlah kepada Allah SWT agar menjadikan orang yang mengikuti kami menjadi bagian dari kami". Maka beliau mendo'akannya. Kemudian aku sampaikan hal itu kepada [Ibnu Abu Laila], maka dia berkata; "Zaid telah pula mengatakan hal itu." (bahwa Nabi akan mendoakan mereka). (HR Bukhari)

2. Orang kepercayaan   

حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ وَعِصَامُ بْنُ خَالِدٍ قَالَا حَدَّثَنَا صَفْوَانُ عَنْ شُرَيْحِ بْنِ عُبَيْدٍ وَرَاشِدِ بْنِ سَعْدٍ وَغَيْرِهِمَا قَالُوا

لَمَّا بَلَغَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَرَغَ حُدِّثَ أَنَّ بِالشَّامِ وَبَاءً شَدِيدًا قَالَ بَلَغَنِي أَنَّ شِدَّةَ الْوَبَاءِ فِي الشَّامِ فَقُلْتُ إِنْ أَدْرَكَنِي أَجَلِي وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ حَيٌّ اسْتَخْلَفْتُهُ فَإِنْ سَأَلَنِي اللَّهُ لِمَ اسْتَخْلَفْتَهُ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ أَمِينًا وَأَمِينِي أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فَأَنْكَرَ الْقَوْمُ ذَلِكَ وَقَالُوا مَا بَالُ عُلْيَا قُرَيْشٍ يَعْنُونَ بَنِي فِهْرٍ ثُمَّ قَالَ فَإِنْ أَدْرَكَنِي أَجَلِي وَقَدْ تُوُفِّيَ أَبُو عُبَيْدَةَ اسْتَخْلَفْتُ مُعَاذَ بْنَ جَبَلٍ فَإِنْ سَأَلَنِي رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ لِمَ اسْتَخْلَفْتَهُ قُلْتُ سَمِعْتُ رَسُولَكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ يُحْشَرُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بَيْنَ يَدَيْ الْعُلَمَاءِ نَبْذَةً

Telah menceritakan kepada kami Abul Mughirah dan 'Isham Bin Khalid keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Shafwan dari Syuraih Bin 'Ubaid dan Rasyid Bin Sa'd dan yang lainnya, pmereka berkata, ketika Umar sampai di Saragh, dia mendapat berita bahwa di Syam telah terjadi wabah yang parah, maka dia berkata, "Telah sampai berita kepadaku bahwa telah terjadi wabah yang parah di Syam, maka aku katakan, 'Jika ajal menjemputku sedang Abu Ubaidah Bin Jarrah masih hidup, niscaya aku akan mengangkatnya menjadi penggantiku, dan jika aku ditanya Allah, 'Mengapa kamu mengangkatnya sebagai penggantimu untuk umat Muhammad SAW? ' Aku (Umar) akan menjawab, 'Sesungguhnya aku mendengar Rasul-Mu bersabda, "Sesungguhnya pada setiap Nabi itu ada seorang amin (orang yang dipercaya) sedangkan aminku adalah Abu Ubaidah Bin Jarrah."

Maka orang-orang mengingkarinya dan mengatakan; "Ada apa dengan petinggi Quraisy?" Yang mereka maksud adalah Bani Fihri, kemudian Umar berkata, "Jika ajal menjemputku sedangkan Abu  Ubaidah telah wafat, maka aku akan mengangkat Mu'adz Bin Jabal, dan jika aku ditanya  Allah, 'Mengapa kamu mengangkatnya? ' Aku (Umar)  akan menjawab, "Aku mendengar Rasul-Mu SAW bersabda: "Sesungguhnya dia akan dikumpulkan pada hari kiamat bersama para ulama dalam keadaan sendirian."

3. Tempat suci

عن عبدالله بن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ‌لكل ‌نبي حرم، وحرمي المدينة

Dari Abdullah bin Abbas RA dia berkata, Rasulullah, SAW  bersabda: “ Setiap nabi memiliki tempat suci, dan tempat suciku adalah Madinah.”

 

4. Pembela setia (hawariyyin)  

حَدَّثَنَا جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَأْتِينِي بِخَبَرِ الْقَوْمِ يَوْمَ الْأَحْزَابِ قَالَ الزُّبَيْرُ أَنَا ثُمَّ قَالَ مَنْ يَأْتِينِي بِخَبَرِ الْقَوْمِ قَالَ الزُّبَيْرُ أَنَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ لِكُلِّ نَبِيٍّ حَوَارِيًّا وَحَوَارِيَّ الزُّبَيْرُ

Telah bercerita kepada kami  dari Jabir RA berkata, “Nabi SAW bersabda, "Siapakah yang sanggup membawa informasi tentang keadaan kaum (musuh) Perang Al Ahzab kepadaku?" Az Zubair berkata, "Aku." Kemudian Beliau berkata lagi, "Siapakah yang sanggup membawa informasi tentang musuh kepadaku?" Az Zubair berkata lagi, "Aku." Maka Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya setiap Nabi memiliki hawariy (pembela yang setia), dan hawariyku adalah Az Zubair." 

5. Memiliki telaga

إن ‌لكل ‌نبي حوضًا وإنهم يتباهون أيهم أكثر واردة، وإني أرجو أن أكون أكثرهم واردة

“Sesungguhnya setiap Nabi memiliki telaga dan sesungguhnya mereka akan saling berbangga siapa di antara mereka yang telaganya paling banyak didatangi. Dan aku berharap akulah yang telaganya akan paling banyak didatangi.” (Hadits ini disahihkan Tirmidzi).

6. Doa mustajab 

لكل ‌نبي دعوة مستجابة يدعو بها، وأريد أن أختبئ دعوتي شفاعة لأمتي في الآخرة

“Setiap Nabi memiliki doa yang mustajab dan masing-masing dari Nabi tersebut telah menyegerakan doanya di dunia & sesungguhnya aku (Rasulullãh) menyimpan doaku untuk hari kiamat sebagai syafaat bagi umatku.” 

7. Sahabat di surga 

لِكُلِّ نَبِيٍّ رَفِيقٌ وَرَفِيقِي يَعْنِي فِي الْجَنَّةِ عُثْمَانُ "Setiap Nabi memiliki seorang teman dekat, sedangkan teman dekatku di surga adalah Utsman." 

8. Jalan ‘kependetaan’  

لكل ‌نبي رهبانية، ورهبانية هذه الأمة الجهاد في سبيل الله “Di setiap umat itu terdapat rahbaniyyah dan rahbaniyyah umat ini adalah jihad”.  

Makna rahbaniyyah adalah fokus beribadah dan meninggalkan kesibukkan dunia, dan hal tersebut terjadi pada umat-umat terdahulu dengan beruzlah dari manusia dan menetap di kuil, dan sungguh dahulu itu uzlah bagi mereka adalah sesuatu yang lebih utama dari bergaul dengan manusia.   

9. Memiliki wali

إن ‌لكل ‌نبي ولاة من النبيين، وإن وليي منهم أبي وخليل ربي إبراهيم

“Tiap-tiap nabi mempunyai seorang pelindung dari kalangan para nabi sendiri, dan sesungguhnya pelindungku dari kalangan mereka (para nabi) adalah ayahku yaitu kekasih Tuhanku (Nabi Ibrahim AS).

 

Sumber: alukah

 
Berita Terpopuler