Keamanan Makkah Diperketat Selama Pelaksanaan Haji

Jamaah haji tidak diizinkan berjalan kaki dari Masjidil Haram ke Arafah dan Armuzna.

Amr Nabil/AP
Keamanan Makkah Diperketat Selama Pelaksanaan Haji. Jamaah haji asal Yaman melintasi Kota Tenda Mina untuk bermalam sebelum menuju Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi pada musim haji sebelum pandemi.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Penjagaan keamanan di sekitar Makkah dan tempat suci akan dilakukan pengetatan. Upaya ini dilakukan untuk mencegah orang-orang yang tidak berwenang memasuki kota itu selama haji.

Baca Juga

Otoritas keamanan juga menekankan peziarah tidak akan diizinkan melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Masjidil Haram ke Arafah atau antara Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayor Jenderal Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan dalam arahannya mengatakan jamaah hanya dapat berpindah antarlokasi dengan bus yang telah disediakan.

"Bus-bus ini ada empat warna. Setiap warna mengacu pada area tertentu di dalam situs suci. Jamaah haji diharapkan mematuhi instruksi ini, karena mereka tidak akan diizinkan berjalan kaki," kata dia dikutip di Arab News, Kamis (15/7).

Semua pintu masuk ke Makkah dipantau tidak hanya oleh petugas keamanan, tetapi juga kamera pencitraan termal. Mereka berupaya sekeras mungkin mencegah orang tanpa izin haji mengakses tempat-tempat suci.

Ia menyebut penjagaan juga dilakukan di pegunungan dan lembah di sekitar Makkah oleh pasukan Mujahidin dengan dilengkapi kamera. Al-Tuwayan mendesak semua warga dan penduduk bekerja sama dengan pasukan keamanan selama masa tantangan luar biasa yang disebabkan oleh pandemi Covid-19, dengan tujuan kesejahteraan semua pihak.

Di sisi lain, ia mengatakan perencanaan pasukan untuk haji tidak hanya fokus pada keamanan, kesehatan dan langkah-langkah organisasi, tetapi juga pada pemberian bantuan dan pertolongan saat dibutuhkan. "Keselamatan jamaah haji adalah prioritas utama, tetapi layanan kami juga termasuk mengarahkan jamaah yang tersesat ke tujuan mereka, serta mengamankan barang-barang yang mungkin hilang saat menjalankan ritual mereka,” kata Al-Tuwayan.

 

Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk keamanan Masjidil Haram dan sekitarnya Mayor Jenderal Mohammed Al-Bassami menegaskan saat ini telah siap untuk menyambut jamaah. Berdasarkan koordinasi dengan Kementerian Haji dan Umroh, jamaah haji bisa sampai ke Masjidil Haram mulai pukul 06.00 waktu setempat, pada 7 Dzulhijjah atau 17 Juli. Pasukannya akan membantu memfasilitasi dan mengatur alur jamaah masuk ke masjid.

“Dengan langkah-langkah pencegahan kesehatan yang disepakati bersama otoritas terkait, Mataf dapat menampung 4.000 hingga 6.000 peziarah per jam," kata dia.

Pasukan keamanan bekerja sama dengan otoritas kesehatan berupaya melindungi peziarah dan mencegah penyebaran Covid-19 selama haji. Al-Bassami mengatakan dia sangat bangga dengan langkah-langkah yang diambil Arab Saudi untuk mencapai hal ini.

Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Lalu Lintas Mayor Jenderal Salman Al-Jumai'e mengatakan 2.500 bus telah disediakan untuk mengangkut jamaah ke mana pun harus pergi. Hal ini berlaku mulai saat mereka tiba untuk haji hingga mereka kembali ke rumah masing-masing.

Bus-bus ini dijadwalkan melakukan 26 ribu perjalanan di dalam Makkah, Arafat, Muzdalifah dan Mina. “Sebagai bagian dari tugas kami, kami akan memantau arus lalu lintas, menangani kecelakaan lalu lintas, serta mengelola pos pemeriksaan dan bus antar-jemput," ujarnya.

Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Patroli Keamanan Brigjen Ali Al-Qahtani menambahkan pasukannya akan melayani dan membantu peziarah. Pasukan akan melakukan patroli dengan berbagai cara, mulai dari yang berjalan kaki, menggunakan sepeda motor, hingga menyamar. Hal ini dilakukan untuk mencegah kendaraan tidak sah mendapatkan akses ke daerah tersebut. 

https://www.arabnews.com/node/1894166/saudi-arabia

 
Berita Terpopuler