Melaka Bantu Mualaf dan Suami-Istri yang Tidur di Jalanan

Mualaf dan sepasang suami-istri terpaksa tidur di jalanan karena diusir dari rumah.

Prayogi/Republika.
Sebuah Masjid di Malaka (ilustrasi).
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  MELAKA -- Pemerintah Melaka membantu sepasang suami istri, dan seorang mualaf yang tengah berlindung di belakang sebuah toko di Batu Berendam.

Baca Juga

Sekretaris departemen urusan masyarakat Kantor Kepala Menteri Melaka, Muhammad Ayyad Abdullah mengetahui situasi sekitar tengah malam, dan menemukan ketiganya telah berbagi tempat, yang ditutupi dengan selimut yang berfungsi sebagai naungan, selama lebih dari satu bulan.

Dia mengatakan, pemerintah negara bagian akan membantu menemukan akomodasi yang lebih nyaman dan menyediakan pekerjaan yang cocok bagi pasangan suami-istri. Mereka terpaksa bertahan hidup setelah diusir dari rumah kontrakan mereka.

Mualaf berusia 56 tahun yang tinggal bersama pasangan itu diserahkan ke Majelis Agama Islam Melaka (MAIM) untuk ditempatkan di Balai Islam Balai Panjang.

 

 

"Pemerintah negara bagian akan selalu membantu mereka yang membutuhkan untuk memastikan mereka diperhatikan," kata Abdullah dilansir dari laman Bernama pada Rabu (14/7).

Sementara itu, Nor Hasidah Norsurah (27 tahun) mengatakan, dia dan suaminya, Zaini Mohd Amin (37) terpaksa hidup dalam kondisi miskin karena tidak mampu membayar sewa rumah setelah kehilangan sumber pendapatan. 

Dia mengatakan, mereka pernah tinggal di Rusun Taman Merdeka Permai, tetapi diusir karena ada penyewa baru yang masuk.

"Sebelumnya bekerja sebagai asisten toko dengan upah harian RM40 (Rp135 ribu), sementara suami saya, yang menderita asma dan terluka karena kecelakaan, hanya dapat mengumpulkan barang-barang yang dapat didaur ulang karena kesehatannya yang buruk," kata Nor Hasidah.

"Sangat sulit dan menyedihkan harus hidup seperti ini, tetapi saya sangat bersyukur bahwa kami telah berhasil mendapatkan perawatan yang tepat," lanjutnya. 

Nor Hasidah mengatakan, dengan tempat baru yang lebih nyaman, dia dan suaminya berharap mereka dapat membangun kehidupan yang lebih baik dan pekerjaan yang aman untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.

Dia mengatakan, mereka akan pindah ke rumah kontrakan di Tambak Bugis, Telok Mas dan ditawari pekerjaan di perkebunan buah terdekat.

 

 

 
Berita Terpopuler