Pembunuh Presiden Haiti Punya Hubungan dengan Badan Hukum AS

Presiden Haiti Moise mengalami penyiksaan sebelum dibunuh

AP/Jean Marc Hervé Abélard
Tersangka dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise duduk di lantai dengan tangan diborgol setelah ditahan, di Direktorat Jenderal polisi di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 8 Juli 2021. Seorang hakim Haiti yang terlibat dalam penyelidikan pembunuhan mengatakan bahwa Presiden Moise ditembak belasan kali dan kantor serta kamar tidurnya digeledah.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Salah satu pria Amerika Haiti yang diduga terlibat dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, memiliki hubungan dengan badan penegak hukum Amerika Serikat (AS). Pihak berwenang Haiti pekan lalu menangkap dua pria Amerika Haiti, yaitu Joseph Vincent (55 tahun) dan James Solages (35 tahun). 

Baca Juga

Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan, Solages dan Vincent mengaku kepada penyelidik bahwa mereka adalah penerjemah untuk unit komando Kolombia yang memiliki surat perintah penangkapan. Tetapi ketika Solages dan Vincent tiba, mereka menemukan Moise sudah meninggal dunia.

Dalam pernyataan di sebuah website, Solages menggambarkan dirinya sebagai agen diplomatik bersertifikat, dan mantan kepala komandan pengawal untuk kedutaan Kanada di Haiti. Pernyataan itu dibuat di situs web amal yang dia kelola. Miami Herald mengutip seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan, satu dekade lalu, Solages bekerja untuk sebuah perusahaan yang menyediakan jasa keamanan untuk kedutaan Kanada di Haiti.

"Kami mengetahui tuduhan yang melibatkan seseorang yang pernah dipekerjakan sebagai pengawal cadangan oleh sebuah perusahaan keamanan yang disewa oleh Global Affairs Canada pada 2010," tulis Miami Herald mengutip pejabat tersebut.

Sementara, berdasarkan catatan di Florida, Solages telah memegang izin petugas keamanan dan senjata api. Sumber pemerintahan AS yang tidak disebutkan namanya, tidak menjelaskan lebih lanjut tentang identitas kedua pria itu atau bagaimana hubungan mereka dengan badan penegak hukum AS.

 

Pihak berwenang Haiti menangkap dalang pembunuhan Moise yaitu, Christian Emmanuel Sanon pada Ahad (11/7). Sanon adalah seorang berkewarganegaraan Amerika Haiti. Badan-badan penegak hukum dan intelijen AS sedang menyelidiki latar belakang orang-orang Amerika Haiti terlibat dalam pembunuhan itu.  

Presiden Moise mengalami penyiksaan sebelum dibunuh oleh sekelompok pembunuh yang diduga orang asing. Menurut pihak berwenang Haiti, Moise disiksa di kamar tidurnya.

Salah satu hakim yang terlibat dalam penyelidikan, Carl Henry Destin mengatakan kepada surat kabar Le Nouveliste, putri Moise melarikan diri. Sementara putra dan staf Moise dibungkam secara paksa. Destin mengatakan, berdasarkan laporan otopsi, Moise mengalami patah tulang di lengan dan kaki kanannya.

Dilansir Anadolu Agency, Ahad (11/7), Kepala Kepolisian Nasional Haiti, Leon Charles mengatakan, kelompok yang membunuh Moise terdiri atas dua orang berkewarganegaraan Amerika dan 26 orang berkewarganegaraan Kolombia. Para pejabat mengatakan sebelumnya bahwa empat tersangka telah tewas dalam baku tembak dengan polisi. 

 
Berita Terpopuler