Israel Perluas Zona Penangkapan Ikan di Gaza

Israel juga akan mengizinkan impor tambahan ke wilayah Palestina

Al Jazeera
Nelayan Gaza. Israel mengatakan mereka telah memperluas zona penangkapan ikan di lepas pantai Jalur Gaza.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Israel mengatakan mereka telah memperluas zona penangkapan ikan di lepas pantai Jalur Gaza. Tel Aviv juga bakal mengizinkan impor tambahan ke wilayah Palestina yang diblokade tersebut.

Baca Juga

 

"Mengingat ketenangan keamanan baru-baru ini, zona penangkapan ikan di Jalur Gaza akan diperpanjang dari sembilan menjadi 12 mil laut," kata Cogat, sebuah badan militer Israel yang mengelola urusan sipil Palestina, dalam sebuah pernyataan pada Senin (12/7), dikutip laman Al Arabiya.

Israel pun mengizinkan peralatan medis, bahan industri tertentu, dan tekstil dikirim ke Gaza. Produk pertanian dan tekstil dari Gaza juga diperkenankan untuk diekspor. Cogat mengatakan, langkah-langkah pelonggaran itu bergantung pada pemeliharaan stabilitas keamanan yang berkelanjutan.

 

Pada Juni lalu, Israel mengizinkan pengiriman bahan bakar untuk keperluan pembangkit listrik di Gaza. “Keputusan (mengizinkan pengiriman bahan bakar) itu dibuat setelah penilaian keamanan dalam hal tersebut dan disetujui eselon politik, serta tergantung pada pemeliharaan stabilitas keamanan,” kata Cogat pada 27 Juni.

Sepekan sebelumnya, Cogat pun mengumumkan tentang mengizinkan ekspor terbatas produk pertanian dari Gaza. Pada 10-21 Mei lalu, Hamas terlibat pertempuran dengan Israel. Konfrontasi pecah seiring dengan meningkatnya kekerasan yang dilakukan pasukan keamanan Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem, termasuk kompleks Masjid Al-Aqsa. 

 

 

Kesepakatan gencatan senjata di Gaza tercapai berkat peran mediasi Mesir. Amerika Serikat (AS) juga mengklaim memainkan diplomasi belakang layar untuk meredakan ketegangan antara Hamas dan Israel. 

Menurut Kementerian Perumahan Gaza, pertempuran yang berlangsung pada 10-21 Mei lalu telah menghancurkan 1.500 unit rumah. Sebanyak 1.500 unit rumah lainnya rusak dan tak dapat diperbaiki. Sementara 17 ribu bangunan lainnya mengalami kerusakan sebagian. Seorang pejabat di Kementerian Perumahan Gaza menyebut biaya pembangunan kembali dapat mencapai 150 juta dolar AS.

 

Tak hanya bangunan, gempuran Israel selama 11 hari ke Gaza menyebabkan sedikitnya 270 warga di sana tewas. Sementara korban luka dilaporkan mencapai lebih dari 1.900 orang. 

 
Berita Terpopuler