Nakes Berguguran Lagi, Beban Mental, dan Dosis Ketiga Vaksin

Mulai pekan depan nakes akan mendapatkan suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19.

ANTARA/FB Anggoro
Sejumlah perawat beristirahat dengan mengenakan alat pelindung diri di Instalasi Gawat Darurat khusus penanganan COVID-19 sebuah rumah sakit. Mulai pekan depan, nakes akan mendapatkan dosis ketiga vaksin Covid-19. (ilustrasi)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dessy Suciati Saputri, Iit Septyaningsih, Fauziah Mursid, Antara

Wacana menyuntikkan dosis ketiga vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan (nakes) akhirnya terealisasi menjadi kebijakan. Pemerintah memutuskan untuk menyuntikkan dosis ketiga vaksin kepada para nakes mulai pekan depan dengan vaksin merek Moderna.

Penularan varian Delta di Indonesia belakangan kembali membuat nakes berguguran. Khusus pada Juni 2021, sebanyak 48 dokter wafat.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, melalui booster vaksinasi ini, diharapkan dapat memberikan kekebalan yang maksimal terhadap varian mutasi virus yang ada.

Baca Juga

“Vaksin Moderna ini rencananya akan datang di hari minggu. Dan diharapkan mulai minggu depan sudah bisa kita mulai,” kata Budi dalam konferensi pers Penerapan PPKM Darurat di Luar Jawa Bali, Jumat (9/7).

Menurut Budi, rencana vaksinasi dosis ketiga ini juga telah disetujui oleh Ketua KCP-PEN Airlangga Hartarto. Ia menegaskan, vaksinasi dosis ketiga ini hanya akan diberikan kepada nakes. Sebab, jumlah capaian vaksinasi saat ini masih belum mencakup seluruh target vaksinasi nasional.

“Vaksinasi ketiga ini hanya kita berikan kepada tenaga kesehatan karena tenaga kesehatan kita itu yang setiap hari bertemu dengan virus yang tinggi sekali kadarnya dan mereka harus kita lindungi mati-matian agar bisa konsentrasi bekerja,” jelas Budi.

Ia menyebut, pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga ini juga dilakukan dengan pertimbangan dari BPOM dan ITAGI. Kedua lembaga itu, kata Budi, sudah memberikan persetujuan dosis ketiga vaksin untuk nakes.

Senada dengan Budi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, dosis ketiga vaksin akan diberikan kepada 1,47 juta nakes. Ia pun berharap, vaksinasi dosis ketiga bisa meningkatkan imunitas para nakes.

“Teknis pelaksanaannya akan diatur oleh Kementerian Kesehatan,” ujar Airlangga dalam konferensi pera virtual, Jumat (9/7).

Percepatan vaksinasi itu, lanjutnya, seiring lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air. Per 8 Juli, kasus konfirmasi harian naik 43,97 persen. Kemudian jumlah kematian naik 56,43 persen, dan jumlah rawat inap meningkat 13,71 persen.

Begitu juga dengan jumlah kasus aktif di luar Jawa-Bali yang mengalami peningkatan. Jika pada 27 Juni terdapat 50.513 kasus, pada 5 Juli naik menjadi 34, persen atau menjadi 67.891 kasus dan pada 8 Juli bertambah menjadi 82.711 kasus atau naik 63,74 persen.

Jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis vaksin secara lengkap hingga hari ini tercatat mencapai 14,622 juta jiwa. Data harian Satgas Penanganan Covid-19 yang diterima di Jakarta, Kamis (8/7) menunjukkan jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin Covid-19 bertambah 178.689 menjadi 14.622.502 orang.

Sementara, jumlah penerima vaksin dosis pertama yang tercatat sebanyak 820.889 jiwa. Dengan tambahan tersebut, maka total penerima vaksinasi dosis pertama kini menjadi 34.860.686 jiwa.

Tercatat, suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 sudah diberikan pada 86,39 persen dari total 40.349.049 warga yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap I dan II. Sedangkan warga yang sudah selesai menjalani vaksinasi lengkap atau dua dosis, baru meliputi 36,24 persen dari total sasaran vaksinasi tahap I dan II.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan, sebanyak tiga juta dosis vaksin Moderna asal Amerika Serikat akan segera tiba di Indonesia. Vaksin akan dikirim melalui jalur Covax Facility.

"Dalam dua hari lagi kita akan mendapat kiriman tiga juta dosis vaksin Moderna dari AS yang dikirim melalui fasilitas Covax," ujar Dedy dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Jumat (9/7).

Dedy mengatakan, kedatangan vaksin Moderna asal Amerika Serikat ini juga akan makin membahas jumlah vaksin yang sudah diterima Indonesia sebelumnya. Beberapa waktu lalu, Pemerintah RI juga baru saja menerima dosis vaksin Astra Zeneca dari Pemerintah Jepang.

Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk melakukan vaksin. Ia mengatakan, Koordinator PPKM Darurat yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah meminta Kapolda dan Pangdam agar segera mendistribusikan vaksin ke area padat penduduk.

"Jangan ketinggalan daftar dan dapatkan vaksin sekarang juga, karena vaksin melindungi diri dan melindungi keluarga kita, divaksinasi tinggal di rumah, menjauhi kerumunan, memakai masker dobel dan sering mencuci tangan akan membuat virus Covid-19 semakin sulit masuk ke wilayah pertahanan tubuh kita," ungkapnya.

Pada Jumat (9/7), Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melaporkan, total 458 dokter wafat akibat Covid-19. Total dokter wafat terjadi di sejumlah daerah sepanjang Maret 2020 hingga pekan pertama Juli 2021.

"Dokter yang wafat 2021 di bulan Januari ada 65 orang, Februari 31 orang, Maret 16 orang, April delapan orang, Mei tujuh orang," kata Ketua Tim Mitigasi IDI, Adib Khumaidi, dalam konferensi pers secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Adib mengatakan, jumlah dokter yang wafat mengalami kenaikan hampir tujuh kali lipat pada Juni 2021 yang dilaporkan sebanyak 48 dokter. Kemudian pada Juli 2021 hingga Jumat ini, sudah bertambah 35 orang dokter wafat.

Adib mengatakan, jumlah dokter yang dirawat secara intensif lebih banyak terjadi di gelombang kedua Covid-19 yang terjadi pada Juni dan Juli 2021 bila dibandingkan dengan gelombang pertama pada kurun Desember 2020 hingga Januari 2021.

"Ini yang menjadi satu perhatian yang bahkan di beberapa daerah salah satunya di Jawa Timur, teman-teman kami yang dirawat di Surabaya itu termasuk jumlahnya besar," katanya.

Dalam satu bulan terakhir, kata Adib, Tim Mitigasi memberikan bantuan mulai dari obat-obatan sampai mencarikan rumah sakit rujukan. Tim Mitigasi PB IDI selalu mengingatkan kepada para anggota untuk proaktif melapor pada organisasi bila jatuh sakit.

"Memang sudah ada surat edaran dari Menteri Kesehatan untuk tenaga tenaga kesehatan bisa mendapatkan prioritas untuk perawatan," katanya.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melaporkan mayoritas nakes di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan sedang mengalami beban mental yang dipicu oleh situasi gelombang kedua Covid-19. Harif mengatakan, laporan berbagai rumah sakit swasta terdapat lebih dari 25 persen perawat mereka terkonfirmasi positif Covid-19

"Tiga faktor penyebabnya, lonjakan kasus, kurangnya nakes karena terkonfirmasi positif Covid-19, dan fasilitas layanan yang memang tidak segera terpenuhi untuk melakukan pelayanan," kata Ketua PPNI Harif Fadilah dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Harif melaporkan sekitar 15 ribu nakes telah terkonfirmasi positif Covid-19 di berbagai rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta.

"Jawa Timur itu tingkat kematiannya tinggi, hampir 140 nakes dari 373. Di bulan Juli sudah 22 orang tenaga kesehatan meninggal dari tanggal 1 sampai 9 Juli," katanya.

Vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun. - (Republika)

 
Berita Terpopuler