Salman ITB Gelar Pelatihan Penyembelihan Halal Hewan Kurban

Pelatihan ini digelar untuk memberikan edukasi terkait penyembelihan hewan kurban.

www.itb.ac.id
Masjid Salman ITB
Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  BANDUNG --  Masjid Salman ITB menggelar Pelatihan Penyembelihan Halal Hewan Kurban di Masa Pandemi, Kamis (1/7) secara virtual untuk seluruh DKM di Indonesia. Pelatihan, diikuti sekitar 500 peserta se Indonesia.

Baca Juga

Menurut Ketua Halal Center Salman ITB, Prof Apt Muhammad Ibrahim, pelatihan ini digelar untuk memberikan edukasi terkait penyembelihan hewan kurban yang tepat di masa pandemi.

Muhammad mengatakan, saat ini virus Covid-19 masih menghantui tapi niat dan semangat ibadah masyarakat jangan terbebani. Meskipun, ada beberapa akses ke tempat ibadah yang sekarang terbatas, tapi ibadah masih bisa dimaksimalkan. Salah satunya yakni ibadah dengan berkurban sebagai ibadah yang menjadi bentuk pengorbanan dan ketaqwaan seorang muslim. 

Menurutnya, daging kurban yang halal dan dibagikan juga menjadi aliran kebaikan yang mana kita ketahui bersama menjadi salah satu sumber protein bagi makanan manusia.

"Dari makanan lah manusia mendapat energi untuk tumbuh berkembang. Komponen utama makanan adalah protein yang diperoleh dari hewan ternak halal. Wajib disembelih secara halal. (Oleh karena itu) ketika ibadah qurban, penyembelihan harus dilakukan sesuai syariat agar halalan tayyiban," ujar Muhammad Ibrahim.

 

 

Oleh karena itu, kata dia, Masjid Salman ITB memiliki tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan rujukan pelaksanaan kurban. 

Masjid Salman ITB, kata dia, merasa perlu memberikan edukasi mengenai berbagai pertanyaan yang diajukan masyarakat khususnya para Juleha atau Juru Penyembelih Halal. Yakni, seputar bagaimana tata cara atau mekanisme yang bisa digunakan secara aman, sehat, dan tetap sesuai dengan syariat.

Menurutnya, Masjid Salman ITB dan P3RI, Wakaf Salman, Rumah Amal Salman, DKPP Jabar, Daya Desa, serta Desa Punya menyelenggarakan acara Pelatihan Penyembelihan Halal Hewan kurban di Masa Pandemi. 

"Pelatihan seperti ini telah ada sejak tahun 2012, tahun ini pelatihan diupayakan tetap mengedukasi meski terbatas tatap muka karena pandemi," katanya.

Acara ini didukung penuh oleh Bank Syariah Indonesia. Tidak hanya diperuntukkan bagi para Juleha atau Juru Penyembelihan Halal, tetapi juga para DKM seluruh masjid di Indonesia agar bisa turut serta memperlancar proses kurban halal di masa pandemi.

 

 

Selain itu, kata dia, dalam acara ini sempat disinggung ekonomi syariah sebagai alternatif yang sebetulnya bisa melengkapi perekonomian di Indonesia yang potensial. Salah satunya, bentuk cashless untuk kemudahan bagi DKM berbagai masjid di Indonesia.

Muhammad Ibrahim menjelaskan, agar terwujudnya harapan edukasi penyembelihan kurban, sebelum webinar ini dilaksanakan telah dilakukan pembuatan video praktik sembelih hewan kurban berstandar SNI. Selama pengambilan video, proses sembelih hewan kurban diawasi langsung oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, pada Sabtu, 19 Juni 2021 lalu. Praktik ini dilaksanakan di Masjid Salman ITB.

Sementara dalam kesempatan webinar kali ini, hadir berbagai pembicara berpengalaman. Yakni, Drh. Supratikno, M.Si., PAVet sebagai pakar kedokteran hewan yang aktif di Pusat Kajian Halal IPB, Ustadz Andri Mulyadi (Manager Bidang Dakwah YPM Salman ITB) dan Vita Andrianty (Group Head - Funding, Hajj & Umra Group Bank Syariah Indonesia).

"Alhamdulillah acara ini dapat terselenggara atas dukungan berbagai pihak. Penyelenggara berharap dengan adanya acara ini, masyarakat khususnya para Juleha dan DKM bisa mengawasi sekaligus menerapkan tata laksana kurban yang tepat meski di tengah pandemi," papar Muhammad Ibrahim.

 

 

Vita Andrianty (Group Head - Funding, Hajj & Umra Group Bank Syariah Indonesia) menyampaikan harapannya. Ia berharap, dengan pola hidup yang mengedepankan hal-hal yang sesuai kaidah kehalalan, maka Allah SWT berikan kehidupan yang lebih baik dan berkah untuk kedepannya.

Sementara menurut Biro Kesra Provinsi Jabar Supriadi, setiap hari masyarakat mengonsumsi daging. Jadi, menjadi tanggung jawab semua pihak bagaimana agar daging tersebut bisa halal di konsumsi.

Terkait pelaksanaan Kurban di masa pandemi ini, kata dia, harus benar-benar diperhatikan karena ada 381 ribu yang terpapar dengan jumlah yang meninggal sebanyak 5.352 orang. 

"Apalagi, saat ini ada varian delta yang menyebar di 9 daerah. Daya sebarnya sampai 10 kali lipat. Terkait pelaksanaan penyembelihan hewan kurban ini, kami sudah membuat surat edaran untuk pemkab/pemkot dengan berpegang pada surat edaran Menag," paparnya. 

Supriadi berharap, dalam pelatihan penyembelihan halal hewan kurban ini memperhatikan syariat dan prokes karena pelaksanaannya memang harus berbeda dengan kondisi normal. Prokes, menjadi hal yang sangat harus diperhatikan.

"Saat pelaksanaan kurban, hewan harus sehat, pemeliharaan mengikuti syariat Islam, prokes di tempat penyembelihan hewan. Pendistribusian oleh panitia penyelenggara juga jangan sampai menimbulkan klaster baru," katanya.

 
Berita Terpopuler