Pupuk Indonesia Setor Pajak dan Dividen Rp 8,25 Triliun

Pupuk Indonesia berhasil membukukan laba pada 2020 sebesar Rp 2,33 triliun

Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan setoran dividen dan pajak kepada negara sebesar Rp 8,25 triliun. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (30/6).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan setoran dividen dan pajak kepada negara sebesar Rp 8,25 triliun. Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (30/6). 

"Kontribusi tersebut terdiri atas dividen tahun 2020 sebesar Rp 588 miliar dan setoran  pajak 2020 sebesar Rp 7,67 triliun," ujar Bakir.

Bakir menyatakan, walaupun pertumbuhan ekonomi dan bisnis pupuk pada umumnya cukup terpengaruh pandemi Covid-19 tetapi Pupuk Indonesia masih tetap bisa mencatat kinerja cukup baik dan memberikan kontribusi kepada negara.

"Kami melakukan berbagai upaya dan langkah strategis agar tetap bisa mencapai kinerja perusahaan, walaupun di tengah pandemi Covid-19," ucap Bakir.

Kata Bakir, salah satu langkah strategis perusahaan pada 2020 adalah perubahan dari strategic holding menjadi activist holding, yang mana Pupuk Indonesia sebagai holding mempunyai peran lebih aktif dalam kegiatan bisnis dan operasional perusahaan. 

"Beberapa wujud dari perubahan peran holding tersebut adalah dengan adanya sentralisasi sejumlah fungsi, seperti pemasaran, pengadaan, riset, SDM, IT, dan lain-lain," ungkap Bakir.

Perusahaan, lanjut Bakir, juga lebih gencar memperluas pasar ke sektor nonsubsidi, antara lain melalui pengembangan program Agro Solution dan juga Retail Management. Bakir mengatakan, Pupuk Indonesia berupaya lebih mendekatkan diri dengan konsumen dan memenuhi kebutuhan petani dengan menyediakan produk-produk di luar pupuk subsidi, yang dapat membantu peningkatan produktivitas pertanian.

Upaya dan langkah strategis tersebut, lanjut Bakir, tecermin pada sejumlah kinerja operasional perusahaan 2020 seperti pendapatan yang mencapai Rp 71,88 triliun. Untuk kinerja produksi, Pupuk Indonesia merealisasikan sebesar 19,38 juta ton. Jumlah ini terdiri atas produksi pupuk 12,3 juta ton dan nonpupuk 7,08 juta ton. Sedangkan total penjualan selama 2020 mencapai 14,37 juta ton. 

"Dari kinerja operasional tersebut, kami berhasil membukukan laba pada 2020 sebesar Rp 2,33 triliun," lanjut Bakir.

 

Walaupun perusahaan tengah menggenjot penjualan pupuk komersial, namun Bakir memastikan pihaknya tetap memprioritaskan penyediaan pupuk bersubsidi sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah, yang mana pada 2020, Pupuk Indonesia merealisasikan penyaluran sebesar 8,43 juta ton atau 63 persen dari total penjualan pupuk yang mencapai 13,37 juta ton.

Selain memberikan pajak dan dividen kepada negara, lanjut Bakir, Pupuk Indonesia juga turut memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Untuk Program Kemitraan, Pupuk Indonesia menyalurkan pinjaman modal kerja bagi UMKM sebesar Rp 89,02 miliar. Sedangkan untuk Program Bina Lingkungan, Pupuk Indonesia menyalurkan bantuan total sebesar Rp 38,27 miliar.

Direktur Keuangan dan Investasi Pupuk Indonesia Eko Taufik Wibowo mengatakan kinerja 2020 ditopang efisiensi di berbagai bidang, termasuk dalam hal pendanaan. Eko menyebut perusahaan menerapkan sejumlah strategi di bidang keuangan, antara lain menjaga ketersediaan pendanaan secara efektif dan efisien lewat diversifikasi sumber pendanaan, serta mendapatkan sumber pendanaan yang lebih murah dibandingkan rata-rata yang ditawarkan di market.

"Untuk 2021, pemegang daham juga mengarahkan kita untuk menjaga kinerja dengan melakukan upaya efisiensi dengan mengurangi beban-beban usaha," kata Eko.

 

Eko menyampaikan Pupuk Indonesia juga merencanakan sejumlah proyek besar dalam rangka peningkatan kapasitas produksi dan daya saing antara lain rencana pembangunan Pabrik Pusri 3B di Palembang serta pengembangan proyek amoniak-urea dan methanol di Papua Barat, seta rencana IPO Pupuk Kaltim.

 
Berita Terpopuler