Kelompok Milisi Pro-Iran Ancam Bunuh Pasukan AS

Pesawat tak berawak AS melakukan serangan udara di wilayah perbatasan Irak-Suriah

Youtube
Pasukan Amerika Serikat
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Seorang pemimpin milisi al-Hashd al-Shaabi (Pasukan Mobilisasi Populer) telah mengancam akan membunuh tentara Amerika Serikat (AS). Hal itu sebagai pembalasan atas serangan udara yang menargetkan milisi Irak di dekat perbatasan Suriah.

Baca Juga

Pesawat tak berawak AS melakukan serangan udara di wilayah perbatasan Irak-Suriah pada Ahad (27/6). Serangan dilakukan terhadap situs-situs yang menurut Washington digunakan untuk melakukan lima serangan pesawat tak berawak di fasilitas AS sejak April.

Kataib Sayyid al-Shuhada, yang merupakan sebuah faksi al-Hashd al-Shaabi, mengatakan, empat anggota pasukan tewas akibat serangan udara AS. Faksi tersebut mengancam akan melakukan perang terbuka dengan pasukan Amerika.

"Musuh Amerika yang berbahaya adalah orang yang mulai membunuh. Pembalasan atas darah pemuda kita adalah dengan darah tentara pendudukan," ujar Pemimpin Asaib Ahl al-Haq, Qais al-Khazali, yang merupakan faksi Hashd al-Shaabi, dilansir Anadolu Agency, Rabu (30/6).

Pemerintah Irak telah mengecam serangan udara AS sebagai pelanggaran kedaulatan negara. Situs militer yang menampung pasukan AS serta Kedutaan Besar AS di Baghdad belum lama ini diserang roket. Washington menuding serangan itu dilakukan oleh faksi bersenjata Syiah yang terkait dengan Iran. 

 

Sebelumnya, Departemen Pertahanan AS telah melakukan serangan udara presisi defensif dengan menargetkan fasilitas yang diduga digunakan oleh kelompok militer yang didukung Iran di perbatasan Irak-Suriah. Serangan udara dilakukan atas perintah Presiden AS Joe Biden.

"Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS malam ini melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah. Target dipilih karena fasilitas ini digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas AS di Irak," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dilansir Sputnik News, Senin (28/6).

Pentagon menambahkan, secara khusus serangan AS menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah. Lokasi pertama di Irak, dan lokasi kedua terletak dekat dengan perbatasan antara negara-negara tersebut. Menurut Pentagon, beberapa kelompok milisi yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah (KH) dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada (KSS), menggunakan fasilitas ini.

Televisi pemerintah Suriah melaporkan bahwa, serangan udara AS di provinsi timur Suriah, Deir ez-Zor, kemungkinan menyebabkan seorang anak tewas dan tiga lainnya terluka.  Menurut seorang koresponden penyiar Al-Ikhbariya, jet militer yang kemungkinan besar milik AS menyerang bangunan tempat tinggal di dekat kota Al Bukamal. 

 
Berita Terpopuler