Ada Varian Delta, WHO: Pakai Masker Meski Sudah Divaksinasi

Varian Delta telah menyebar ke 85 negara.

Wihdan Hidayat / Republika
Petugas BPBD Kabupaten Bantul memasangkan masker pada patung kuda lumping di Taman Paseban, Bantul, Yogyakarta, Rabu (23/6). Bentuk kampanye bermasker dengan memasang masker pada patung kuda lumping di taman tersebut. Kampanye ini untuk mengingatkan kesadaran masyarakat untuk tertib bermasker, untuk menghambat penyebaran Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mengatakan bahwa masyarakat harus terus berhati-hati terhadap penyebaran Covid-19, terutama terkait varian Delta. WHO pun menyerukan warga dunia yang telah divaksinasi tetap memakai masker dan mengambil tindakan lain yang ditujukan untuk mengekang penyebaran Covid-19.

"Kita hidup di dunia yang warganya baru sebagian divaksinasi, masih banyak kerentanan. Jadi, setelah Anda mendapatkan dua dosis vaksin, teruslah cari aman," kata penasihat senior WHO, Dr. Bruce Aylward,  dalam konferensi pers pada Jumat.

Aylward menyebut, varian baru SARS-CoV-2 telah bermunculan. Untuk itu, masyarakat harus tetap berhati-hati.

Baca Juga

"Kita tidak bisa merasa aman hanya karena sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Kita masih perlu melindungi diri," kata Dr. Mariangela Simao, asisten direktur jenderal untuk akses obat-obatan dan produk kesehatan di WHO pada Jumat, dikutip dari Fox News, Senin.

Vaksin saja, menurut Simao, tidak akan menghentikan penularan komunitas. Langkah pencegahan lain harus terus dijalankan.

Simao menjelaskan, masyarakat tetap perlu menggunakan masker secara konsisten. Selain itu, masyarakat harus beraktivitas di ruangan yang ventilasinya baik, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak fisik, dan menghindari keramaian.

"Ini masih sangat penting, termasuk jika Anda telah divaksinasi dan di saat transmisi komunitas yang sedang berlangsung," tuturnya.

Memakai masker dobel kini sangat dianjurkan - (Republika)

Tercatat setidaknya ada tujuh negara yang telah melepas kewajiban memakai masker, yakni Amerika Serikat, Denmark, Yunani, Islandia, Spanyol, Prancis, dan Korea Selatan. Sementara itu, Israel sebagai otoritas yang menerapkan program vaksinasi tercepat di dunia, kembali mewajibkan masker 10 hari setelah mencabut kebijakan menutupi hidung dan mulut.

Kebijakan tersebut ditempuh menyusul melonjaknya kasus Covid-19 yang sebagian besar dihubungkan dengan varian Delta dari luar negeri. Varian Delta telah ditemukan setidaknya di 85 negara sejak kemunculannya pertama kali di India, menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Kelangkaan vaksin di negara-negara miskin memperburuk penularan varian virus, yang diyakini lebih mudah terjadi karena mutasi membuatnya menempel dengan lebih mudah pada sel-sel di tubuh kita," katanya.

 
Berita Terpopuler