Sejumlah Negara Berjuang Menahan Penyebaran Varian Delta

Munculnya varian ini memicu kekhawatiran gelombang baru.

Republika/Thoudy Badai
Sejumlah Negara Berjuang Menahan Penyebaran Varian Delta. Tenaga kesehatan memeriksa sejumlah pasien di halaman RSUD Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (27/6). Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami lonjakan, berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu 27 Juni 2021 jumlah kasus positif covid-19 bertambah sebanyak 21.324 orang dengan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.115.304 orang. Republika/Thoudy Badai
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak berwenang di beberapa negara, mulai dari Bangladesh sampai Israel berjuang menahan penyebaran virus Covid-19 varian Delta. Saat ini, Rusia mengumumkan lonjakan jumlah pasien yang meninggal. 

Baca Juga

Varian Delta merupakan tantangan bagi negara-negara di seluruh dunia dalam upaya kembali ke kehidupan pra-pandemi. Munculnya varian ini memicu kekhawatiran gelombang baru yang saat ini sudah menewaskan hampir empat juta orang.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan banyak negara yang khawatir soal varian Delta. “Delta adalah varian yang paling menular sejauh ini. Setidaknya di 85 negara, varian Delta menyebar dengan cepat di antara orang yang belum divaksinasi,” kata Tedros dalam jumpa pers pada Jumat lalu.

Di Bangladesh, pihak berwenang mengumumkan mereka akan memberlakukan karantina wilayah bertingkat nasional mulai Senin. Kantor akan tutup selama sepekan dan hanya transportasi terkait medis yang diizinkan beroperasi.

Sementara itu, kota terbesar Australia, Sydney memasuki karantina wilayah selama dua pekan. Orang-orang diperintahkan untuk tinggal di rumah kecuali untuk perjalanan penting.

 

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia tengah menghadapi situasi luar biasa dan berjanji menerapkan kebijakan yang cepat dan tepat. Indonesia mencatat lebih dari 21 ribu kasus baru pada Sabtu yang merupakan jumlah harian tertinggi.

Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India pada April sangat menular sehingga para ahli mengatakan lebih dari 80 persen populasi perlu divaksinasi untuk melawannya. Varian ini sekarang bertanggung jawab atas lebih dari 90 persen dari semua infeksi baru di Inggris dan sekitar 30 persen di Amerika Serikat.

Ilmuwan Eropa memperkirakan varian Delta 40 hingga 60 persen lebih menular daripada varian Alpha (B.1.1.7) yang pertama kali ditemukan di Inggris. Ahli Vaksin London School of Hygiene and Tropical Medicine dr Annelies Wilder Smith mengatakan varian Delta lebih banyak menginfeksi orang dan menyebar lebih cepat.

“Kami melihatnya di India, Australia, Indonesia, dan Inggris. Saya pikir kita akan melihat sekarang semakin banyak di Eropa dan Amerika,” kata Smith.  

Namun, saat ini belum dikonfirmasi terkait varian Delta merupakan yang paling parah. Para ahli mengatakan Delta menyebar lebih mudah karena mutasi yang membantunya menempel pada sel-sel dalam tubuh.

 

Sementara beberapa penelitian telah menunjukkan vaksin sedikit kurang efektif terhadap Delta. Ini pun baru aktif setelah dosis kedua vaksin dilakukan.

Israel yang memiliki salah satu kampanye vaksinasi paling sukses di dunia telah melihat infeksi terkait dengan lonjakan varian sejak menghapus persyaratan memakai masker di tempat umum tertutup sepuluh hari lalu. Setelah empat hari lebih dari 100 kasus baru per hari, kini kementerian kesehatan telah membatalkan keputusan itu.

Situasi di Eropa

Dilansir Aljazirah, Ahad (27/6), tuan rumah Euro 2020 Rusia Saint Petersburg pada Sabtu melaporkan jumlah kematian harian Covid-19 tertinggi sejak awal pandemi. Pihak berwenang mencatat adanya 107 kematian dilaporkan selama 24 jam terakhir. Akibatnya, aturan pembatasan Covid-19 diperketat pada pekan lalu dalam upaya mengekang lonjakan kasus varian Delta.

Di negara tetangga Finlandia, otoritas setempat mengatakan mereka telah mendeteksi lonjakan infeksi virus korona yang berasal dari penggemar sepak bola saat kembali dari Saint Petersburg. Direktur Lembaga Kesehatan Finlandia Mika Salminen mengatakan kepada media lokal YLE sejauh ini lebih dari 120 kasus telah diidentifikasi.

Kasus tersebut berasal dari warga yang kembali dari kota Rusia. Sebagian besar mereka adalah penggemar sepak bola dan jumlahnya kemungkinan akan meningkat.

 

Di tempat lain, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika memperingatkan kasus baru juga melonjak pada tingkat yang mengkhawatirkan di setidaknya 12 negara di Afrika. Varian Delta menyebabkan rawat inap yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Di Afrika Selatan, para ilmuwan mengatakan pada Sabtu bahwa varian Delta tampaknya mendominasi infeksi baru. Pada Jumat, pihak berwenang mencatat adanya 18 ribu kasus baru.

Menteri Kesehatan Mmamoloko Kubayi-Ngubane mengatakan pada konferensi pers kemungkinan puncak gelombang ketiga akan melampaui puncak gelombang kedua yang terjadi pada Januari lalu. Namun, di Eropa, beberapa negara telah mengumumkan pencabutan aturan pembatasan Covid-19.

Spanyol pada Sabtu mengakhiri aturan wajib mengenakan masker di luar ruangan. Keputusan itu muncul meskipun ada pengumuman kluster virus korona utama di ibu kota, Madrid yang ditelusuri dari perjalanan pelajar ke pulau liburan Mallorca.

Belanda juga mengakhiri aturannya tentang pemakaian masker di luar ruangan sambil mengurangi pembatasan makan di dalam ruangan dan membuka kembali klub malam untuk orang-orang yang dites negatif. Terakhir, di Swiss, pihak berwenang membatalkan sebagian besar pembatasan virus corona yang tersisa pada Sabtu setelah Menteri Kesehatan Alain Berset mengatakan pada pekan ini bahwa penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna memberikan perlindungan yang memadai terhadap varian Delta. 

https://www.aljazeera.com/news/2021/6/26/delta-covid-19-variant-forces-new-lockdowns-as-europe-eases-curbs

 
Berita Terpopuler