Selandia Baru Perpanjang Masa Kewaspadaan Covid-19

Selandia Baru akan memperpanjang tingkat kewaspadaan Covid-19

AP/Mark Mitchell/NZ Herald
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern bergerak di Gedung Parlemen di Wellington, Selandia Baru, untuk mengumumkan keadaan darurat iklim, Rabu, 2 Desember 2020.
Rep: Kamran Dikarma Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  WELLINGTON – Selandia Baru akan memperpanjang tingkat kewaspadaan Covid-19 di ibu kota Wellington selama dua hari, yakni pada 28-29 Juni. Hal itu terkait terdeteksinya seorang turis Australia yang positif mengidap virus korona.

Baca Juga

“Jelas bahwa kita belum keluar dari masalah. Lebih banyak pengujian dan lebih banyak hasil diperlukan agar kami merasa percaya diri dalam membuat keputusan untuk menurunkan tingkat kewaspadaan,” kata menteri Selandia Baru untuk penanganan Covid-19, Chris Hipkins, dalam konferensi pers pada Ahad (27/6).

Saat ini Wellington berada pada Siaga Level 2. Situasi itu akan dipertahankan hingga Selasa pekan depan. Dengan level demikian, artinya aturan jarak sosial akan diberlakukan di seluruh kota. Namun kantor, sekolah, dan pusat bisnis dimungkinkan tetap beroperasi.

Pada Sabtu (26/6) lalu, Selandia Baru menangguhkan perjalanan bebas karantina dengan Australia. Langkah itu diambil karena adanya peningkatan kasus di Negeri Kanguru. Penangguhan dilakukan selama tiga hari.

"Jeda tiga hari akan memberi kami waktu untuk melihat apakah kami perlu memberlakukan tindakan tambahan, serta memberi kami waktu untuk lebih memahami situasi di Australia," kata Hipkins.

 

Australia dan Selandia Baru mulai menerapkan konsep travel bubble pada 19 April lalu. Itu adalah perjalanan bebas karantina pertama dalam hampir 1,5 tahun. "Pencapaian hari ini adalah sama-sama menguntungkan bagi warga Australia dan Selandia Baru, meningkatkan ekonomi kami sekaligus menjaga keamanan orang-orang kami," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison kala itu.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pun menyambut dimulainya travel bubble dengan Australia. “(Travel) bubble ini menandai langkah signifikan dalam hubungan kembali kedua negara dengan dunia dan ini adalah salah satu hal yang harus kita banggakan,” ucapnya.

Ide travel bubble antara Australia dan Selandia Baru telah dibicarakan selama berbulan-bulan. Namun penerapannya mengalami kemunduran karena masih adanya klaster-klaster kecil Covid-19 di kedua negara.

(Sumber: Reuters)

 
Berita Terpopuler