Penyesuaian Tarif Tol Semarang- Solo Resmi Berlaku

Tarif tol ruas Semarang- Solo (Kartasuta) resmi disesuaikan mulai Ahad (27/6) ini.

Republika/bowo pribadi
Ruas Tol Semarang- Solo (ilustrasi)
Rep: Bowo S Pribadi Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Tarif tol ruas Semarang- Solo (Kartasuta) resmi disesuaikan mulai Ahad (27/6) ini. Dengan adanya penyesuaian tersebut, maka tarif jalan tol sub Trans Jawa tersebut secara nominal naik berkisar Rp 1.000 hingga Rp 19.500 untuk sekali jalan.

Baca Juga

PT Trans Marga Jateng (TMJ) --selaku pengelola-- memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan, demi keselamatan, keamanan serta kenyamanan bagi para pengguna jalan tol ruas Semarang- Solo tersebut.

“Tentu sudah menjadi kewajiban bagi PT TMJ untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jalan tol,” ungkap Direktur Utama (Dirut) PT TMJ, Denny Chandra Irawan, di Semarang, Ahad (27/6).

Ia menyebut, salah satu fasilitas pendukung kenyamanan bagi para pengguna jalan tol ruas Semarang- Solo adalah keberadaan Resta Pendopo (rest area) di KM 456 A (arah Salatiga) dan KM 456 B (arah Semarang), di wilayah Salatiga.

 

 

Rest area yang menempati lahan seluas 3.3 hektare berkonsep tempat istirahat dan pelayanan (TIP) tersebut mampu menampung 207 kendaraan kecil dan 40 kendaraan besar seperti bus dan truk.

Memiliki fasilitas 61 buah toilet pria, 43 toilet wanita dan enam toilet difabel serta dua ruagan nursery. “Selain itu juga terdiri atas lima bangunan utama yang melambangkan lima gunung di Jawa Tengah, yakni Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, dan Gunung Ungaran,” katanya.

Kedua rest area tersebut juga terhubung oleh sky bridge dan merupakan satu- satunya (keunikan) di jalan tol Trans Jawa. Selain itu lokasinya juga memiliki pemandangan dan panorama alam yang cukup menawan.

Sehingga idak hanya sebagai tempat istirahat, namun juga bisa menjadi destinasi wisata baru dan bisa memanjakan pengguna jalan yang ingin beristirahat setelah lelah melalkukan perjalanan panjang menyusuri tol Trans Jawa.

 

 

Resta Pendopo, lanjut Denny, juga menjadi fasilitas TIP yang cukup strategis, Ia mengasumsikan perjalanan dari Jakarta hingga Solo yang membutuhkan waktu tempuh sekitar 6 jam. Sehingga menjadi rentang waktu yang ideal bagi pengguna jalan untuk beristirahat.

“Maka Resta Pendopo KM 456 berikut berbagai fasilitasnya, kami hadirkan untuk menjawab kebutuhan kenyamanan para pengguna jalan tol Trans Jawa,” tegasnya.

Di resta Pendopo juga terdapat lebih dari 40 tenant Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan keanekaragaman produk lokal, mulai dari kuliner, kerajinan, busana hingga oleh- oleh khas Jawa Tengah.

“Konsep pembangunan Resta Pendopo KM 456 merangkul para pelaku UMKM yang berada di sekitar kota Semarang, Salatiga, Boyolali, Solo serta kabupaten lainnya di area sekitar jalan tol agar perekonomian di sektor tersebut dapat berputar dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.

Rest area tersebut juga memiliki fasilitas masjid dengan kapasitas 200 orang jamaah serta mushalla untuk 110 orang jamaah. Untuk menikmati suasana alam dan pemandangan di sekitar, rest area yang dikelola bersama Yayasan Dana Bakti Astra tersebut juga menyediakan fasilitas Sky Deck.

 

 

Karena itu, Resta Pendopo KM 456 juga telah mendapatkan penghargaan dari Kementerian PUPR sebagai Rest Area Terbaik dengan kualitas pelayanan dan pengelolaan yang baik.

Terlebih di masa pandemi ini, Resta Pendopo KM 456 jugamengutamakan keselamatan, kesehatan dan kenyamanan pengunjungnya dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Seperti pengecekan suhu tubuh pengunjung yang masuk kawasan rest area, kewajiban menggunakan masker selama di dalam area, menyediakan handsanitizer di titik- titik tertentu, termasuk pembatasan dan pengaturan meja kursi makan guna memastikan jarak fisik antar pengunjung.

“Imbauan rutin melalui petugas maupun media informasi serta pelaksanaan disinfektan secara berkala di area indoor dan outdoor juga dilakukan rutin di Resta Pendopo ini,” tandasnya. 

Dalam upaya peningkatan pelayanan juga sudah dilakukan dengan peningkatan kapasitas transaksi melalui penambahan gardu operasi di Gerbang Tol (GT) Banyumanik, penambahan gardu satelit di GT Ungaran, serta penambahan gardu reversible di GT Bawen dan GT Boyolali.

Dalam hal layanan lalu lintas, Jalan Tol Semarang - Solo telah melakukan upaya penambahan fasilitas seperti pemasangan Smart CCTV dan penambahan CCTV lajur. 

“Temasuk pemasangan Variable Message Sign (VMS), pemasangan Guardrill di sepanjang jalan tol, pemasangan Roller Barrier dan LED Chevron dan penambahan Kendaraan Operasional Ambulance dan Rescue,” tandasnya.

 
Berita Terpopuler